YOGYAKARTA—Asosiasi Tour dan Travel Agen (Asita) DIY mengancam akan melakukan aksi boikot terhadap maskapai penerbangan Mandala Air dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Rencananya Mandala Air akan kembali melakukan penerbangan perdana mulai 28 Februari, yakni untuk tujuan Pekanbaru-Jogja dengan jadwal 10.05 WIB dan Yogyakarta-Pekanbaru pada 10.45. WIB.
Menurut Wakil Ketua Asita DIY Bidang Ticketing Ahmad Sugiyono, aksi boikot ini dilakukan sebab hingga saat ini tidak pernah ada kejelasan dari manajemen Mandala Air, terkait permasalahan penutupan penerbangan pada 2011 silam.
Total dana agen di DIY yang masih ada di Mandala Air sebesar Rp960 juta, terdiri dari uang deposit Rp261 juta, pengembalian uang tiket Rp690 juta dan sisanya insentif dari Mandala kepada agen yang belum terbayarkan.
Pada Rabu (27/2/2013) Asita DIY pun mendatangi Kantor PT Angkasa Pura I di Jogja, guna meminta klarifikasi beroperasinya kembali Mandala Air di Jogja tersebut. “Belum ada kejelasan masalah itu, lha ini kok tiba-tiba mau terbang lagi,” ujarnya saat audiensi dengan General Manager PT. Angkasa Pura 1, Rabu (27/2/2013).
Selain itu, pihaknya juga tidak pernah mendapatkan tembusan dan surat mengenai beroperasinya lagi Mandala Air dari manajemen maskapai penerbangan itu. “Untuk itu, kami akan boikot Mandala Air, dan Asita tidak akan mau menjual tiket mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pada dasarnya, Asita justru mendukung dan menyambut baik dengan adanya penerbangan ini. Asalkan semua kewajiban utang tersebut sudah terpenuhi. “Idealnya mereka menyelesaikan tunggakan yang ada, baru melakukan kerja sama lagi,” katanya.
Selain itu, langkah boikot ini juga dilakukan agar masyarakat memahami kondisi yang ada. Dimana, jika agen mau menjual tiket dari Mandala Air pasti akan ada kesan agen telah mendapatkan pengembalian. Sehingga masyarakat yang dulu menjadi korban pasti akan meminta hak kepada agen. “Padahal tidak pernah ada pengembalian,” tegasnya.
Menurut dia, selama ini penjualan tiket pesawat 80% mengandalkan dari agen tour dan travel dan dengan aksi boikot ini, Mandala Air pasti akan mengalami kesulitan dalam pemasaran tiket.
“Ujung-ujungnya operasional akan tinggi dan mereka terancam tidak bisa beroperasi. Masyarakat harus tahu itu, agar tidak tergiur membeli tiket Mandala,” katanya.
Kepala Biro Hukum Asita DIY Rino Pattiasina menambahkan, salah satu putusan dari ditutupnya Mandala Air 2011 lalu adalah akan mengembalikan dana dalam bentuk voucher dan juga saham.
“Kenyataan yang ada, sampai saat ini tidak pernah ada upaya itu dilakukan kepada Asita. Bahkan secuil surat pun, tidak pernah ada,” katanya pada kesempatan yang sama.
Sementara itu General Manager PT Angkasa Pura I Agus Adrianto mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab segala keputusan tentang terbang sebuah maskapai berada di pusat dan bersama dengan Kementrian Perhubungan. “Kalau ijin itu urusan pusat. Masalah ini akan kami sampaikan ke pusat,” kata Agus.