JAKARTA—Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia memulangkan sedikitnya 974 orang tenaga kerja Indonesia dari negara yang bergejolak, Suriah ke daerah asal dalam dua bulan terakhir.
Menurut Kasubdit Pelayanan Kepulangan Direktorat Pemberdayaan BNP2TKI Budiman Pasaribu, pemulangan tersebut dilakukan dalam 22 tahap yang mayoritasnya adalah TKI bermasalah.
“Dari berita faximile KBRI Damaskus dan keterangan Kementerian Luar Negeri selama dua bulan terakhir terjadi kepulangan 981 orang dari Suriah, terdiri dari 974 TKI bermasalah dan 7 orang mahasiswa/pelajar,” katanya dalam situs bnp2tki.com, Rabu (27/2/2013).
Untuk tahun lalu, sejak 4 Februari sampai dengan 31 Desember 2012 terjadi kepulangan WNI/TKI bermasalah dari Suriah sebanyak 1.607 orang, di antaranya 1.499 orang TKI bermasalah dan 108 orang mahasiswa/pelajar, serta WNI lainnya.
Dia menjelaskan kepulangan tahun lalu itu juga bersama dengan 3 tiga jenazah TKI, yakni atas nama Rasminah binti Cartin (Karawang, Jawa Barat), Asiah binti Muhalip Aliman (Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat), dan Diawati binti Cano Salim (Cirebon, Jawa barat).
Sejak Oktober 2012, lanjut Budiman, kepulangan TKI bermasalah dari Suriah dilakukan melalui KBRI Beirut Lebanon, setelah sebelumnya melalui Damaskus dan Yordania.
“Situasi politik dalam negeri Suriah sejak Maret 2011 sampai kini masih terus memanas dan belum kunjung mereda,” jelasnya.
Jadi, dia menambahkan mereka dievakuasi dari KBRI Damaskus, Suriah menuju ke KBRI Beirut, Lebanon melalui jalur transportasi darat yang memerlukan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Budiman menuturkan kepulangan TKI bermasalah Suriah ke daerah asal menggunakan transportasi darat dan udara.
“Untuk TKI yang yang berasal dari Jawa, Lampung, Palembang, dan NTB melalui darat, sedangkan yang dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dengan jalur udara,” tuturnya. (msb)
