Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI 2012: Meleset Dari Target Karena Ekspor Tak Optimal

JAKARTA-Kinerja perdagangan internasional yang lesu dan tidak optimalnya realisasi belanja pemerintah menjadi penghambat laju pertumbuhan ekonomi yang pencapaian optimalnya 6,23% sepanjang 2012 .Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan

JAKARTA-Kinerja perdagangan internasional yang lesu dan tidak optimalnya realisasi belanja pemerintah menjadi penghambat laju pertumbuhan ekonomi yang pencapaian optimalnya 6,23% sepanjang 2012 .

Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 6,23% meleset dari proyeksi pemerintah.

Dalam APBN-P 2012, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,5%. Namun, dalam outlook, target tersebut dikoreksi ke kisaran 6,3-6,5%.

"Agak meleset sedikit soalnya perkiraan awal kita kan 6,26-6,27%. Intinya, kelemahan kita di ekspor dan belanja yang tidak optimal," kata Bambang di Kemenkeu, Selasa (05/02).

Kepala BPS Suryamin menuturkan pembentukan produk domestik bruto (PDB) nasional mayoritas disumbang oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto.

Konsumsi rumah tangga sepanjang 2012 tumbuh 5,28% atau lebih tinggi dibandingkan 2011 yakni 4,71%. Kelompok pengeluaran ini menyumbang 54,56% terhadap total PDB.

Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada 2012 melaju lebih cepat dibandingkan 2011, yakni 9,81% dibandingkan 8,77%.

"Kalau yang paling besar konsumsi, ini dalam jangka panjang kurang bagus. Sepertinya di sini ada gejala pergeseran, PMTB  kontribusinya mulai naik," kata Suryamin.

Berdasarkan data BPS, kontribusi PMTB terhadap PDB 2012 mencapai 33,16%. Kontribusi tersebut lebih tinggi dibandingkan 2010 yang tercatat 32,03% dan 31,97% pada 2011.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suharyanto menuturkan tingkat pertumbuhan konsumsi pemerintah pada 2012 cukup baik. Namun, pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan 2011 yang tercatat tumbuh 3,20%.

"Memang lebih turun, penyebabnya belanja barang pertumbuhannya turun dari 3,75% pada 2011 menjadi 0,95%. Belanja barang kan intinya kita bisa efisien, belanja perjalanan dinas dan pembelian barang," tuturnya.  (if/fsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper