JAKARTA: Pengiriman parsel melalui PT Pos Indonesia diperkirakan meningkat hingga 60% pada sepekan terakhir bulan Ramadhan ini seiring dengan tingginya permintaan menjelang makin dekatnya hari raya Idul Fitri.
Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan sejak awal tahun, pengiriman paket termasuk parsel sudah meningkat sebesar 40% tetapi menjelang Lebaran makin meningkat menjadi 60% meski belum dapat memberikan data ditel jumlah parsel yang dikirimkan oleh perseroan.
“Biasanya memang jelang Lebaran, mulai besok [15/8] itu sudah puncaknya pengiriman parsel. Kami perkirakan bisa naik hingga 60% jelang Lebaran ini,” katanya dihubungi Bisnis, Selasa (14/8/2012).
Dia mengungkapkan data pengiriman surat kilat khusus sejak Januari—Juli tahun lalu mencapai 16,97 juta pucuk surat tetapi pada periode yang sama tahun ini sudah menembus 18,32 pucuk surat, naik 8%.
Adapun Pos Expres, periode Januari—Juli tahun lalu menembus 2,11 juta pucuk, tetapi pada periode yang sama thun ini sudah mencapai 2,92 juta pucuk. Tahun lalu total Pos Expres mencapai 19,08 juta pucuk dan tahun ini sudah 21,24 juta pucuk, naik 11,3%.
Di sisi lain paket pos per Juli tahun lalu mencapai 156.780 buah dan pada Juli tahun ini mencapai 251.506 buah, naik 60,4%. Dengan data tersebut Ketut meyakini pertumbuhan bisnis ke depan makin baik seiring dengan upaya perseroan meningkatkan layanan pengiriman barang.
Pos Indonesia juga menjalankan bisnis logistisk melalui anak usahanya yakni PT Logistisk Pos Indonesia. Sebelumnya manajemen Pos Indonesia berencana menambah amunisi belanja modal bagi anak usahanya itu sebesar Rp50 miliar sehingga totalnya menjadi Rp100 miliar pada tahun ini guna pengembangan bisnis.
Tahun ini, Pos Indonesia membidik pendapatan mencapai Rp3,4 triliun atau naik 11% dari realisasi pendapatan sepanjang tahun lalu sekitar Rp3 triliun dengan menitikberatkan pada diversifikasi bisnis logistik dan properti.
Pendapatan tersebut akan digenjot dari kontribusi lini bisnis utama perseroan yakni surat dan parsel, logistik, dan jasa keuangan.
Selain itu, kontribusi properti yang merupakan lini bisnis yang baru terdiversifikasi akan turut memberikan porsi terhadap pendapatan. Target tersebut akan dikontribusikan dari surat dan parsel 54%, jasa keuangan 39% menuju 40%, dan sisanya logistic dan property.
Adapun target laba bersih diproyeksikan mencapai Rp182 miliar atau naik 26% dari realisasi laba bersih tahun lalu Rp145 miliar.(msb)