Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Jepang belum memberi respon terkait dengan kasus terhambatnya ekspor kopi robusta asal Indonesia ke Negeri Sakura itu.Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag meminta atase perdagangan Indonesia di Jepang untuk aktif terlibat dalam pengembangan kasus tersebut. “Kami menekan terus, mendorong melalui atase untuk menanyakan mengenai respon mereka [Jepang],” jelasnya.Deddy mengatakan pemerintah sudah melakukan negosiasi dengan Jepang dan kini menunggu sikap dari pemerintah negeri itu. Seperti diketahui, ekspor kopi robusta Indonesia ke Jepang terhambat hingga US$1,35 juta per tahun menyusul rendahnya ambang batas residu pestisida karbaril yang diterapkan sejak 2009 oleh pemerintah Negeri Sakura itu. Setiap tahunnya, kopi robusta yang ditolak masuk ke wilayah Jepang kendati sudah berada di pelabuhan negara itu bisa mencapai 20-30 kontainer dengan nilai sekitar US$45.000 per kontainer. Pemerintah Jepang menerapkan ambang batas residu pestisida karbaril sebesar 0,01%, yang dinilai cukup rendah bagi eksportir kopi. Sebagai gambaran, negara-negara di Eropa menerapkan ambang batas residu pestisida karbaril sebesar 0,1%. Deddy mengatakan pemerintah meminta Jepang untuk menerapkan ambang batas sesuai dengan ketentuan yang berlaku di internasional.Anggota Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) Munardji Soedargo mengatakan pihak Departemen Kesehatan Jepang akan segera hadir ke Indonesia terkait permintaan untuk meningkatkan ambang batas residu karbaril tersebut. “Kabar terakhir yang kami terima adalah pihak Departemen Kesehatan Jepang akan datang ke Indonesia, tetapi belum tahu kapan. Kami mengharapkan agar bisa secepatnya,” paparnya.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Raydion Subiantoro

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper