JAKARTA: Pemerintah mulai mewaspadai perkembangan ekonomi nasional yang mulai mengancam postur APBN 2012. Untuk itu, asumsi makro ekonomi, terutama harga minyak, dievaluasi kembali sebagai persiapan percepatan revisi APBN.Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo mengatakan yang paling diwaspadai pemerintah pada saat ini adalah pergerakan harga minyak mentah Indonesia (ICP), yang rata-ratanya sudah melampaui asumsi US$90 per barel di APBN 2012. Namun, dia masih enggan mengungkapkan proyeksi ICP dan asumsi makro lainnya yang akan dijadikan dasar perubahan APBN 2012.“Kami lagi dalami, awasi (perkembangan ekonomi) karena APBN harus kami waspadai. Dan sekarang ini di pemerintah sedang dilakukan (kajian). Minggu depan saya optimistis bisa memberikan update bagaimana respons kami,” ujar Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo di lingkungan Kementerian Keuangan, hari ini.Ketika disinggung mengenai kemungkinan mengubah APBN dua kali pada tahun ini, Agus mengatakan pada prinsipnya itu hanya bisa dilakukan sekali dalam satu tahun anggaran. Namun, jika ada terobosan kebijakan atau program khusus, yang pembiayaannya menggunakan saldo anggaran lebih (SAL) dan perlu persetujuan DPR, maka untuk legalisasinya bisa melalui APBNP yang dipercepat.“Misalnya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, Kami bisa bicara dengan DPR dan setujui dan nanti direfleksikan di dalam APBNP yang akan resmi diajukan,” tuturnya. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
