BANDUNG: Perjanjian kerja sama operasi PT Pos Indonesia dengan Western Union perlu ditinjau ulang karena dianggap gagal mewujudkan kerja sama yang adil di antara kedua belah pihak.
Aldrin Herwany, peneliti pada Laboratorium Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, menilai PT Pos tidak mendapatkan keuntungan yang signifikan dari penerapan kerja sama operasi tersebut.
"Saya menilai keuntungan yang didapat PT Pos relatif kecil. Sedangkan Western Union cenderung lebih besar. Padahal mereka hanya menggunakan jaringan milik PT Pos. Namun, tidak ada yang mau bicara secara jelas soal porsi bagi hasil sebetulnya dari kerja sama operasi tersebut," katanya kepada Bisnis hari ini.
Dia menduga kerja sama tersebut dibuat ketika PT Pos Indonesia tidak menyadari adanya peluang bisnis yang menggiurkan pada bisnis jasa remitansi atau pengiriman uang dan bisnis jasa keuangan lainnya.
Saat itu, katanya, mungkin mindset perusahaan belum terbuka lebar sehingga mau menerima kontrak kerja sama tersebut.
"Bisa juga karena adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu. Kami dengar, direksi PT Pos hanya cukup datang saja, tidak memiliki kekuatan untuk defence [posisi tawar yang baik] ketika penandatanganan itu dilakukan," katanya.
Oleh karena itu, katanya, sulit bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha dalam sektor yang sama karena terikat kontrak yang kuat dan mengikat. Apalagi, kontrak yang dibuat tersebut dibuat dalam jangka waktu yang cukup panjang.
"Saya pikir kontrak itu juga mengikat PT Pos supaya tidak bisa melakukan hal-hal lain yang sudah ditentukan. Dan kami menduga kontraknya memakan waktu panjang antara 10-20 tahun," ujar dia.
Dia menyarankan seharusnya PT Pos bisa terjun ke bidang remitansi dan mendapatkan keuntungan yang besar karena memiliki jaringan yang luas di pelosok Tanah Air.
Budi Setiawan, Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Pos Indonesia, menolak membeberkan besaran persentase dari bagi hasil pendapatan bisnis remitansi. Dia menilai besaran bagi hasil ini tidak perlu diungkapkan.
Menurutnya, Pos Indonesia dengan Western Union telah memperbarui kontrak kerja sama pada Februari 2011 lalu dengan beberapa perbaikan. (sut)