Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Industri perunggasan yang dapat menyerap tambahan 800.000 tenaga kerja tidak pernah diperhatikan pemerintah.

Tidak ada dana buat industri unggas dari pemerintah. Tidak ada back-up dari APBN. Kami ini berkembang sendiri, tutur Ketua Gabungan Pengusaha Perunggasan Indonesia, Anton Supit..

Tak hanya dana, pemerintah pun, kata Anton, tak pernah memperhatikan tata ruang peternakan unggas dan penanganan penyakit unggas. Padahal, bisnis unggas amatlah menjanjikan bila daya beli masyarakat terhadap unggas tinggi.

Anton menghitung daya beli ayam di Indonesia hanya 5 hingga 7 kilogram per kapita per tahun. Angka ini jauh sangat dibandingkan daya konsumsi Malaysia yang mencapai 40 kg per kapita per tahun.

Bila masyarakat disadarkan untuk rutin mengonsumsi ayam sebagai makanan yang mengandung protein hewani tinggi, daya beli masyarakat pun akan meningkat.

Imbasnya, kebutuhan ayam juga menjulang. Peran pemerintah amat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat unggas yang bergizi tinggi dan berharga murah.

Di sisi lain, Indonesia sudah swasembada ayam. Menurut Anton, kapasitas produksi daging ayam di tanah air tahun lalu mencapai 1,6 juta ton, setara 2 miliar ekor ayam.

Coba jika daya beli masyarakat tinggi, berapa banyak ayam bisa kita hasilkan. Industri unggas akan maju pesat, prediksi Anton. (api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper