Bisnis.com, JAKARTA — Tekanan deflasi di tingkat produsen China semakin dalam pada Juni 2025, mencatat level terburuk dalam hampir dua tahun terakhir. Hal tersebut seiring dengan ketidakpastian akibat perang dagang global dan lemahnya permintaan domestik.
Kondisi tersebut juga menambah tekanan bagi pemerintah untuk meluncurkan stimulus tambahan.
Berdasarkan data Biro Statistik Nasional (NBS) China pada Rabu (9/7/2025), indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) merosot 3,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni, lebih dalam dari penurunan 3,3% pada Mei dan menjadi yang terburuk sejak Juli 2023. Angka tersebut juga melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan 3,2% menurut jajak pendapat Reuters.
Dong Lijuan, ahli statistik senior di NBS, menyebut bahwa beberapa industri berorientasi ekspor masih menghadapi tekanan harga yang signifikan.
“Ketidakpastian dalam lingkungan perdagangan global telah memengaruhi ekspektasi ekspor pelaku usaha,” ujarnya dikutip dari Reuters, Rabu (9/7/2025).
Aktivitas manufaktur China juga mengalami kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juni, meski laju penurunan mulai melambat. Namun, indikator ketenagakerjaan dan pesanan ekspor baru masih menunjukkan pelemahan.
Zichun Huang, Ekonom China di Capital Economics, memproyeksikan permintaan domestik akan semakin melemah pada paruh kedua tahun ini, seiring perlambatan ekspor dan berkurangnya dorongan dari stimulus fiskal.
Pasar merespons data tersebut secara hati-hati di tengah meningkatnya tensi perdagangan global. Indeks Shanghai Composite menguat tipis 0,3% pada jeda siang, sementara indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,7%.
Lemahnya permintaan dalam negeri mendorong perusahaan-perusahaan China menawarkan diskon demi mengerek penjualan. Hal tersebut memicu pemerintah menyerukan diakhirinya perang harga yang semakin memanas di industri otomotif.
Lesunya konsumsi juga tercermin dari langkah agresif raksasa e-commerce seperti Alibaba dan JD.com yang menawarkan subsidi besar dalam beberapa bulan terakhir untuk memperluas layanan pengiriman cepat.