Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor komoditas nonmigas unggulan mengalami peningkatan, mulai dari minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya serta besi dan baja sepanjang Januari—Mei 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan sepanjang Januari—Mei 2025, penurunan nilai ekspor hanya terjadi pada komoditas batu bara.
“Nilai ekspor besi dan baja naik 11,02% secara kumulatif, nilai ekspor batu bara turun 19,1% secara kumulatif, dan nilai ekspor CPO dan turunannya naik 27,89% secara kumulatif,” ujar Pudji dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS pada Selasa (1/7/2025).
Pudji mengatakan nilai ekspor CPO dan turunannya (HS 1511) naik 27,89% sepanjang Januari—Mei 2025 menjadi US$8,9 miliar.
Pada periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor komoditas CPO dan turunannya hanya mencapai US$6,96 miliar. BPS mencatat, share dari ekspor CPO dan turunannya sepanjang Januari—Mei 2025 adalah 8,39%.
Sejalan dengan peningkatan nilai ekspor, BPS mencatat volume ekspor CPO dan turunannya juga naik 3,58% secara kumulatif. Angkanya naik dari 8,01 juta ton pada Januari—Mei 2024 menjadi 8,3 juta ton pada periode yang sama di tahun ini.
Baca Juga
Adapun, rata-rata harga CPO dan turunannya di tingkat global menjadi US$1.076,17 per ton pada Januari—Mei 2025, atau naik 23,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$870,99 per ton.
Senada, besi dan baja (HS 72) juga mencatatkan peningkatan nilai ekspor dari US$10,46 miliar pada Januari—Mei 2024 menjadi US$11,61 miliar pada Januari—Mei 2025. Ini artinya, nilai ekspor besi dan baja naik 11,02% secara kumulatif. Sementara itu, share terhadap nilai ekspor besi dan baja adalah 10,95% pada Januari—Mei 2025.
Secara volume ekspor, komoditas besi dan baja mengalami kenaikan 9,15% dari 8,63 juta ton pada Januari—Mei 2024 menjadi 9,42 juta ton pada Januari—Mei 2025.
Begitu pula dengan harga rata-rata besi dan baja yang naik 1,46% secara kumulatif. Pada Januari—Mei 2025, harga rata-ratanya di level US$1.230,38 per ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya US$1.212,65 per ton.
Di sisi lain, nilai ekspor batu bara (HS 2701) justru menjadi satu-satunya komoditas nonmigas unggulan Indonesia yang merosot hingga 19,1% secara kumulatif.
Pada Januari—Mei 2025, nilai ekspor batu bara hanya mencapai US$10,26 miliar dari periode yang sama tahun lalu mampu mengantongi US$12,68 miliar. Sepanjang Januari—Mei 2025, share nilai ekspor batu bara adalah 9,67%.
Penurunan nilai ekspor batu bara sejalan dengan volume ekspor yang juga merosot 4,65% secara kumulatif menjadi 156,37 juta ton pada Januari—Mei 2025. Padahal, volumenya pernah mencapai 163,99 juta ton pada periode yang sama di tahun lalu.
Alhasil, rata-rata harga batu bara menjadi US$65,66 per ton, atau turun 15,19% secara kumulatif dari US$77,42 per ton pada Januari—Mei 2024.
Namun secara keseluruhan, komoditas CPO dan turunannya, besi dan baja, serta batu bara memberikan share sekitar 29,01% dari total ekspor nonmigas pada Januari—Mei 2025.