Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jauh dari Arang, Bauran EBT Cuma 13,21% per Mei 2025

Kementerian ESDM mengungkapkan sumber energi batu bara masih mendominasi bauran energi di Indonesia
Hasil pembakaran pembangkit batu bara merupakan salah satu sumber emisi karbon terbesar di Asia Tenggara./Bloomberg-Krisztian Bocsi
Hasil pembakaran pembangkit batu bara merupakan salah satu sumber emisi karbon terbesar di Asia Tenggara./Bloomberg-Krisztian Bocsi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sumber energi batu bara masih mendominasi bauran energi di Indonesia. Realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) pun masih jauh dari target.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu menuturkan, porsi batu bara dalam bauran energi pembangkit listrik nasional mencapai 68,18% dari total produksi listrik nasional sebesar 408,4 TWh pada 2024.

Sementara itu, EBT hanya menyumbang 12,06%. Kemudian, disusul gas sebesar 16,26% dan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 3,50%. Jisman menyebut, angka ini berasal dari produksi listrik PLN, IPP, Wilayah Usaha (Wilus), dan IUPTLS.

Kemudian pada 2025, sesuai Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) bauran EBT ditargetkan mencapai 15,9%. Kendati, hingga Mei 2025, realisasinya baru mencapai 13,21%.

Sementara, proyeksi bauran EBT hingga akhir tahun ini mencapai 13,59%. Sedangkan, penggunaan batu bara diperkirakan mencapai 67,44%.

"Untuk 2026-2034, ini sudah ada pakem-pakemnya. Kemudian di RUKN, [bauran EBT ditargetkan] 15,9% di 2025. Kemudian di 2026, 16,4%. Kemudian 2030, 21%. 2031, 23,9%. 2032, 26%. 2034, 29,4%," papar Jisman dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Senin (30/6/2025).

Guna mendukung target tersebut, Jisman menyebut pemerintah merencanakan berbagai langkah. Ini mulai dari percepatan pembangunan pembangkit EBT dalam RUPTL hingga pemanfaatan co-firing biomassa di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Menurutnya, jika pemerintah berhasil membangun pembangkit sesuai dengan RUPTL yang sudah direncanakan, maka PLN bisa melebihi angka bauran energi yang ditargetkan di RUKN mulai 2031. 

"Lanjut ke 2032, 2033 juga lebih. Dan di 2034, ujung dari RUPTL itu, kita harapkan bauran energi [EBT] dari PLN itu sudah 34,3% melebihi dari target EBT di RUKN 29,4%," kata Jisman. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper