Bisnis.com, JAKARTA — Bank Dunia atau World Bank mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 4,7% dan akan melaju menuju 5% pada 2027.
Proyeksi tersebut tercantum dalam laporan Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025. Sementara membandingkan GEP edisi Januari 2025, proyeksi tersebut lebih rendah 0,4% (sebelumnya 5,1%), namun stabil dari laporan East Asia and the Pacific Macro Poverty Oulook edisi April 2025.
Berdasarkan GEP Juni 2025 ini, Bank Dunia mengungkapkan bahwa peningkatan ketidakpastian kebijakan perdagangan, penurunan kepercayaan, dan dampak dari melemahnya permintaan eksternal di negara-negara maju utama dan China kemungkinan akan menghambat ekspor dan investasi swasta di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
“Meskipun beberapa perekonomian akan mendapat manfaat dari dukungan kebijakan fiskal—seperti program pengeluaran sosial dan investasi publik di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam—dampak makroekonomi penuh dari peningkatan hambatan perdagangan, yang sulit diprediksi, dapat menghambat pertumbuhan,” tulis Bank Dunia, dikutip pada Rabu (11/6/2025).
Bukan hanya Indonesia, Bank Dunia turut merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Thailand dari 2,5% pada 2024 menjadi 1,8% pada 2025.
Sementara China diprediksi hanya akan tumbuh sebesar 4,5% usai berhasil tumbuh 5% pada tahun lalu.
Baca Juga
Di saat Bank Dunia meramalkan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun-tahun berikutnya, namun untuk China justru diprediksi akan terus melambat ke level 3,9% pada 2027.
Membandingkan dengan negara Asean, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk tiga tertinggi setelah Vietnam yang diramalkan tumbuh sebesar 5,8% dan Filipina yang sebesar 5,3% pada 2025.
Sementara negara Asean lainnya, tidak termasuk Brunei Darussalam dan Singapura, tumbuh di bawah 4%. Di mana terendah Myanmar yang diprediksi negatif 2,5%.
Secara umum, Bank Dunia kembali memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 seiring meningkatnya ketidakpastian global. Terutama disebabkan kebijakan tarif impor Amerika yang menimbulkan hambatan signifikan bagi hampir semua negara.
Di mana dalam laporan yang sama, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hanya di level 2,3%, atau turun 0,4% dari perkiraan sebelumnya. Bank Dunia juga memproyeksikan perlambatan ekonomi di sebagian besar negara dibandingkan tahun lalu.