Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Pangkas Lagi Pertumbuhan Ekonomi Global

Bank Dunia (World Bank) kembali memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 seiring meningkatnya ketidakpastian global.
Bank Dunia atau World Bank
Bank Dunia atau World Bank

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) kembali memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 seiring meningkatnya ketidakpastian global. Terutama disebabkan kebijakan tarif impor Amerika yang menimbulkan hambatan signifikan bagi hampir semua negara.

Mengutip laporan Global Economic Prospects pada Rabu (11/6/2025), Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hanya di level 2,3%, atau turun 0,4% dari perkiraan sebelumnya. Bank Dunia juga memproyeksikan perlambatan ekonomi di sebagian besar negara dibandingkan tahun lalu

"Ini akan menandai tingkat pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, selain resesi global secara langsung," jelas laporan tersebut.

Bank Dunia menyebut, pertumbuhan global melambat karena peningkatan substansial dalam hambatan perdagangan dan dampak luas dari lingkungan kebijakan global yang tidak menentu.

Pemulihan kondisi ekonomi diprediksi baru akan terjadi pada 2026-2027 mendatang, yakni masing-masing sebesar 2,4% dan 2,6%.

Adapun, risiko terhadap prospek global tetap condong ke arah negatif. Ketidakpastian kebijakan yang tinggi dan terus-menerus terutama yang terkait dengan perdagangan dapat menyebabkan pelemahan yang lebih besar dari yang diperkirakan dalam investasi, perdagangan, dan kepercayaan. 

Selain itu, peningkatan pembatasan perdagangan yang baru dapat mendorong inflasi lebih tinggi di negara-negara ekonomi utama. Hal ini berpotensi memperbesar kerugian pendapatan riil dan membatasi ruang lingkup bank sentral utama untuk mendukung pertumbuhan yang melambat dengan menurunkan suku bunga.

Di sisi lain, ketidakpastian dan hambatan perdagangan dapat berkurang jika negara-negara ekonomi utama mencapai kesepakatan jangka panjang yang mengatasi ketegangan perdagangan. 

"Hambatan global yang sedang berlangsung menggarisbawahi perlunya upaya kebijakan multilateral yang tegas untuk mendorong lingkungan yang lebih dapat diprediksi dan transparan untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan, yang sebagian berasal dari ketidakseimbangan ekonomi makro," jelas laporan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper