Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Group (Krakatau Steel Group) mendukung investasi strategis di sektor industri baja dengan menyiapkan lahan seluas lebih dari 500 hektare di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten.
Penyediaan lahan ini ditujukan untuk memfasilitasi rencana investasi besar dari Delong Steel Group, produsen baja peringkat ke-11 dunia dan ke-7 di China, bersama anak usahanya PT Dexin Steel Indonesia.
“Langkah proaktif ini diawali pada bulan Mei 2025 saat tim perwakilan Krakatau Steel melakukan kunjungan ke Delong Steel Group di China melaksanakan penandatanganan kerja sama pengadaan bahan baku dan potensi kerja sama lainnya serta melakukan kunjungan ke fasilitas pabriknya,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan, dikutip dari siaran pers, Selasa (10/6/2025).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengadaan bahan baku antara kedua perusahaan juga disaksikan oleh Ding Liguo selaku chairman of Shanghai Delong Steel Group.
Kemudian, pada 3 Juni 2025, Delong Steel Group bersama PT Dexin Steel Indonesia melakukan kunjungan balasan ke Krakatau Steel dalam rangka peninjauan langsung ke lokasi rencana pabrik baru mereka di Kawasan Industri Cilegon milik Krakatau Steel. Selain meninjau lokasi, Delegasi Delong Steel Group dan Dexin Steel Indonesia juga mengunjungi fasilitas pendukung kawasan industri, di antaranya pelabuhan dan pabrik baja existing milik Krakatau Steel Group.
Setelah itu, proses diskusi diteruskan melalui pertemuan bisnis yang digelar pada Kamis, 5 Juni 2025, di Gedung Krakatau Steel, Jakarta, antara manajemen Krakatau Steel Group dengan perwakilan Delong Steel Group. Fokus utama penjajakan kerja sama ini adalah pembangunan pabrik baja terpadu dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta ton per tahun.
Baca Juga
"Kami sangat terbuka dan antusias dengan potensi kerja sama strategis berskala global seperti ini. Penyediaan lahan lebih dari 500 hektare melalui anak usaha kami, PT Krakatau Sarana Infrastruktur [KSI] adalah wujud konkret dukungan kami. Kolaborasi dengan Delong Steel tidak hanya akan mengoptimalkan aset lahan yang kami miliki, tetapi juga membawa transfer teknologi dan pengetahuan yang sangat berharga," ujar Akbar Djohan.
Delong Steel Group, sebagai salah satu raksasa industri baja asal China, menilai Cilegon sebagai lokasi yang sangat strategis untuk menjadi hub industri baja baru mereka.
"Delong Steel tengah melakukan kajian mendalam dan melihat Cilegon, khususnya kawasan industri yang dikelola Krakatau Steel, sebagai lokasi yang sangat strategis dan telah memiliki fasilitas yang mapan," kata manajemen Delong Steel.
Lahan yang disiapkan oleh Krakatau Steel Group dinilai sangat layak untuk mendukung pembangunan pabrik baru Delong Steel. Pabrik ini direncanakan tidak hanya akan memproduksi baja berkualitas tinggi, tetapi juga berpotensi mengembangkan green steel atau baja berkualitas yang ramah lingkungan. Konsep green steel ini, menurut Akbar Djohan, sejalan dengan visi Krakatau Steel.
"Visi utama kami adalah merevitalisasi industri baja nasional dan menjadikan Cilegon sebagai barometer industri baja di Asia Tenggara yang ramah lingkungan," tegasnya.
Negosiasi bisnis antara kedua pihak kini tengah berjalan intensif. Investasi ini diperkirakan akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, memberikan dampak positif berganda bagi perekonomian nasional, meningkatkan nilai tambah produk industri, hingga memperkuat neraca perdagangan.
Penyediaan lahan oleh Krakatau Steel Group untuk Delong Steel ini menandai langkah monumental dalam upaya pengembangan industri baja generasi baru di Indonesia.
"Kami tidak hanya membangun pabrik, tetapi kami bertujuan membangun ekosistem industri baja nasional yang lebih kuat dan berdaya saing global sehingga ke depan industri baja di Indonesia mampu menyokong pemenuhan kebutuhan proyek strategis nasional," kata Akbar Djohan.