Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Kakap UEA Bakal Bangun Kawasan Mixed Use di IKN

Ayedh Dejem Group, pengembang asal Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk menanamkan investasi di IKN.
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma.
Penampakan kawasan Istana Negara dan Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantah Timur pada Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma.

Bisnis.com, JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap minat investasi baru yang datang dari perusahaan properti asal Uni Emirat Arab (UEA) yakni Ayedh Dejem Group di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa Ayedh Dejem Group telah menyampaikan komitmen investasinya untuk melakukan pembangunan di atas lahan seluas 10 hektare di wilayah IKN.

“Lahan tersebut direncanakan untuk dikembangkan menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan campuran [mixed-use] yang terletak secara strategis di area tanpa pusat perbelanjaan lain dalam radius 5 kilometer,” jelas Basuki dalam keterangan resmi, Kamis (15/5/2025).

Basuki menjelaskan, komitmen investasi itu disampaikan melalui tahap penandatanganan Perjanjian Kerahasiaan (Non-Disclosure Agreement/NDA) dengan Otorita IKN pada 8 Mei 2025.

Sementara itu, CEO Dejem Group Zed Ayesh menjelaskan bahwa pembangunan proyek mixed use tersebut bakal dijalankan secara bertahap seiring dengan pertumbuhan kawasan IKN.

Tak hanya itu, dia juga menyampaikan komitmen sosial Dejem Group untuk turut serta mengakuisisi lahan tambahan seluas 4 hektare, di mana 2 hektare di antaranya akan dialokasikan untuk pembangunan masjid demi mendukung kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Nusantara.

“Kami melihat IKN sebagai simbol masa depan Indonesia yang progresif dan inklusif. Kami sangat percaya bahwa investasi di Nusantara bukan hanya keputusan bisnis, tetapi juga kontribusi nyata dalam membangun pusat peradaban,” jelasnya.

Selain itu, Zed Ayesh juga berharap kolaborasi pembangunan IKN itu diharapkan menjadi awal perjalanan jangka panjang bisnis Ayedh Dejem Group di pasar Indonesia.

Meski demikian, belum disampaikan secara pasti berapa nilai investasi yang bakal dikucurkan oleh Ayedh Dejem Group tersebut. Saat dikonfirmasi, Juru Bicara OIKN Troy Pantouw juga belum merilis nilai investasinya lantaran statusnya masih kesepakatan NDA.

“Belum [ada nilai investasinya],” jelasnya dalam pesan singkat.

Untuk diketahui sebelumnya, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono memang menyebut bakal terdapat gelombang investasi senilai Rp132 triliun yang bakal ditanamkan ke IKN. Aliran investasi itu bakal direalisasikan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP).

Basuki juga membocorkan nantinya investasi tersebut tak hanya akan datang dari perusahaan dalam negeri, melainkan juga melibatkan badan usaha internasional.

“Ada pekerjaan yang dikerjasamakan dengan badan usaha atau PPP antara pemerintah dan badan usaha. Ada beberapa kegiatan yang sedang kita proses, totalnya Rp132 triliun,” jelasnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (23/4/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper