Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Amran Targetkan Produksi Kedelai 3 Ton per Hektare

Kementan menargetkan produksi kedelai bisa mencapai di atas 3 ton per hektare.
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi kedelai di atas 3 ton per hektare.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah telah menyiapkan ribuan bibit baru kedelai demi mencapai target tersebut.

Anran mengatakan sekitar 10.000 bibit baru telah siap ditanam di sejumlah daerah. Kendati begitu, Amran tidak mengungkap lokasi tersebut.

“Harus produksi 3 ton per hektare,” kata Amran ketika ditemui wartawan di Kantor Kementan, Sabtu (26/4/2025).

Selain menyiapkan ribuan bibit baru, Kementan juga memanfaatkan sistem baru dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Meski tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai sistem tersebut, Amran mengharapkan bahwa sistem ini dapat membantu meningkatkan produktivitas kedelai di Indonesia.

Adapun, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Fiji Sitiveni Rabuka di Istana Merdeka, Kamis (24/4/2025), Presiden Prabowo Subianto sempat mengungkap bahwa Indonesia tengah mengembangkan bibit tanaman baru yang lebih produktif, salah satunya kedelai.

Prabowo mengatakan, produktivitas komoditas ini sangat rendah yakni hanya 1-2 hektare. Dia meyakini, produksi kedelai dapat mencapai lebih dari 2,5 per hektare, usai pemerintah menemukan jenis bibit baru.

Kepala Negara juga optimistis kedelai yang dihasilkan mampu bersaing dengan di pasar global.

Selain gandum, Prabowo mengungkap bahwa pihaknya tengah berupaya untuk mengembangkan jenis gandum yang dapat ditanam di Indonesia. Mengingat, komoditas ini sangat sulit dikembangkan di Indonesia.

“Juga gandum, kami berusaha untuk terus mengembangkan jenis gandum yang bisa ditanam di Indonesia, yang sangat sulit pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Prabowo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper