Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang: China Gunakan Mineral Langka untuk Pukul AS

China memperketat ekspor tujuh mineral langka sebagai bagian dari tindakan balasan terhadap tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration

Rantai Pasokan

Daftar tanah jarang yang diumumkan hari Jumat mencakup samarium, gadolinium, terbium, disprosium, lutetium, skandium, dan itrium. Namun, dua yang paling umum — neodymium dan praseodymium — tidak disertakan. Mineral-mineral tersebut digunakan dalam pembuatan magnet kuat, yang merupakan salah satu aplikasi paling terkenal untuk logam tanah jarang.

Asosiasi Industri Logam Nonferrous China pada hari Minggu menyatakan pembatasan ekspor tersebut tidak akan membahayakan stabilitas rantai pasokan internasional.

"Selama perusahaan tidak terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan China, langkah-langkah pengendalian ekspor tidak akan memengaruhi operasi dan perdagangan normal mereka," kata badan industri tersebut.

Pada hari Jumat, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa penetapan pengendalian terhadap apa yang disebut barang-barang dengan penggunaan ganda yang memiliki aplikasi militer adalah demi kepentingan keamanan nasional, stabilitas regional, dan perdamaian dunia.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper