Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kembali Merah, Menko Airlangga Beri Tanggapan

Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup melemah 1,55% ke level 6.161,22.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Selasa (22/10/2024). - BISNIS/ Ni Luh Anggela.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Selasa (22/10/2024). - BISNIS/ Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan kembali menguat ke depannya.

Airlangga meminta setiap pihak tidak bereaksi berlebihan meski IHSG sempat tertekan turun 2,81% menjadi 6.082 pada Senin (24/3/2025) pukul 11.24 WIB. Menurutnya, naik-turun IHSG merupakan suatu kewajaran.

"Ya kita lihat saja perkembangan, kan namanya market ada daily [harian]," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).

Politisi Partai Golkar itu pun menyatakan pemerintah belum akan turun tangan. Menurutnya, korporasi akan menjaga harga sahamnya masing-masing.

Sebagai informasi, IHSG sempat memerah ketika pemerintah mulai mengalihkan kepemilikan sahamnya di emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke holding operasional BPI Danantara yaitu PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG tertekan turun 2,81% menjadi 6.082 pada pukul 11.24 WIB. Indeks dibuka pada level 6.242 dan sempat amblas ke bawah level 6.000 ke level terendahnya 5.967 pada perdagangan sesi I pagi ini. Adapun, pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG melemah 1,55% ke level 6.161,22

Sebanyak 88 saham menguat, 554 saham melemah, dan 145 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar di bursa tercatat Rp10.520 triliun.

Analis Maybank Securities Kok Hoong Wong mengatakan investor secara umum merasakan ketidakpastian melihat arah kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"[Pengalihan saham pemerintah di emiten BUMN ke Danantara] tampaknya membuat investor tidak tenang. Ditambah lagi, pengumuman dari pemerintah untuk pengurus manajemen [Danantara] hari ini, menambah ketidakpastian di pasar," kata Wong, dikutip Bloomberg, Senin (24/3/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper