Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) buka suara terkait rencana pemerintah yang akan mengucurkan kredit investasi senilai Rp20 triliun bagi UMKM di industri padat karya.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait guyuran subsidi ini.
Untuk itu, Maman menjelaskan bahwa Kementerian UMKM masih menunggu kebijakan terkait guyuran kredit investasi, seiring baru diumumkannya rencana itu oleh Menko Airlangga pada Rabu (19/3/2025).
“Itu baru dibahas kemarin, jadi saya tunggu. Nanti kita tanya, nanti kita mau koordinasi sama Menko [Airlangga soal skema],” kata Maman saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Kendati demikian, Maman memastikan Kementerian UMKM akan menindaklanjuti arahan tersebut. “Tentunya kita sebagai pembantu Presiden ya harus menindaklanjuti arahan tersebut [kredit investasi Rp20 triliun ke industri padat karya UMKM],” Imbuhnya.
Untuk diketahui, pemerintah bakal mengguyurkan dana senilai Rp20 triliun untuk subsidi kredit investasi revitalisasi mesin bagi industri padat karya skala kecil dan menengah.
Baca Juga
Menko Airlangga Hartarto menyatakan bahwa aturan terkait skema kredit investasi tersebut akan terbit dalam waktu dekat.
Adapun, pemerintah telah menyiapkan skema kredit investasi bagi sektor padat karya yang meliputi industri tekstil dan produk tekstil (TPT), sepatu, makanan dan minuman, furnitur, serta kulit.
“Untuk usaha menengah kecil, pemerintah sudah merumuskan paket untuk revitalisasi permesinan. Nah, revitalisasi permesinan ini regulasinya dalam waktu dekat akan keluar, di mana pemerintah sudah menyediakan Rp20 triliun untuk subsidi investasi,” ujar Airlangga di Kantor Presiden, Rabu (19/3/2025).
Menurut dia, peremajaan mesin sangat penting untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi konsumsi energi, dan meningkatkan kecepatan produksi.
“Oleh karena itu, pemerintah sudah siapkan kredit investasi untuk sektor padat karya. Tekstil, produk tekstil, sepatu, makanan dan minuman, furnitur, kulit, itu bisa menggunakan skema itu untuk 8 tahun,” ungkapnya.
Untuk mendukung program ini, Airlangga menambahkan, pemerintah akan memberikan subsidi bunga sebesar 5%. Dengan kata lain, berapa pun suku bunga kredit investasi yang ditetapkan perbankan, pemerintah akan menanggung 5% dari total bunga yang harus dibayar oleh pelaku usaha.
Dengan adanya dukungan ini, pemerintah berharap sektor padat karya dapat berkembang lebih pesat dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.