Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan percepatan perbaikan fasilitas Common Gas Cleaning (CGC) Plant Smelter mendatangkan perlengkapan dan komponen kritikal secara bertahap.
Adapun pengakutan perlengkapan itu menggunakan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747 ke Surabaya dan selanjutnya menempuh jalur darat menuju Gresik, Jawa Timur.
Hal ini tak lepas dari insiden kebakaran ada pabrik asam sulfat di smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur, pada Oktober 2024 lalu.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menilai pengiriman lewat udara dipilih agar komponen tiba lebih cepat dan proses perbaikan bisa segera dilakukan. Menurutnya, dengan waktu tempuh hanya 35 jam, ini jauh lebih efisien dibandingkan kapal laut yang butuh 60 hari.
"Kami berupaya semaksimal mungkin agar proses recovery ini berjalan efektif dan efisien agar smelter secepatnya kembali berproduksi," kata Tony dalam keterangannya dikutip Jumat (14/3/2025).
Dia mengatakan proses logistik udara menjadi solusi tepat untuk menghemat waktu berminggu-minggu dalam proses perbaikan CGC Plant.
Baca Juga
Tony menyebut hal ini sangat krusial mengingat komponen tersebut mengalami kerusakan dan harus diproduksi ulang dan tersedia dalam waktu singkat.
“Penggunaan Antonov dipilih karena beberapa komponen penting seperti Wet Electrostatic Precipitator internals [bundel tabung] dan metal expansion joints yang diproduksi di Jerman memiliki ukuran yang terlalu besar untuk diangkut oleh pesawat kargo reguler, sementara pengiriman laut akan memakan waktu sangat lama,” katanya.
PTFI menjadwalkan tiga kali pengiriman menggunakan tiga pesawat Antonov dengan total berat kargo mencapai 75,7 ton.
Adapun pengiriman komponen perdana dilakukan pada 6 Februari 2025, diikuti dengan pengiriman kedua pada 25 Februari 2025, dan pengiriman terakhir pada 2 Maret 2025 langsung dari Frankfurt, Jerman, menuju Bandara Juanda, Surabaya.
Tony mengatakan waktu tempuh penerbangan ini mencapai 35 jam. Selain pesawat kargo Antonov, PTFI juga menggunakan
pesawat Boeing 747 untuk pengiriman perdana komponen pada 29 November 2024 dengan berat total 58 ton.