Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggambarkan ekonomi Negeri Paman Sam tengah memasuki masa transisi, sekaligus menepis kecemasan soal perlambatan akibat kebijakan tarif dan pemangkasan tenaga kerja federal.
Trump mengungkapkan kepercayaan dirinya tersebut dalam wawancara di Sunday Morning Futures di Fox News. Trump juga menghindari prediksi soal resesi tahun ini.
"Saya tidak suka membuat ramalan seperti itu. Kita sedang dalam masa transisi karena langkah yang kita ambil sangat besar,” jelas Trump seperti dikutip Reuters, Senin (10/3/2025).
Pernyataan Trump sejalan dengan pidatonya di Kongres pekan lalu serta komentar pejabat tinggi seperti Menteri Keuangan Scott Bessent. Tim ekonomi Trump menekankan bahwa pemangkasan pajak dan pendapatan dari tarif impor akan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Namun, kebijakan tarif yang naik-turun telah mengguncang pasar, memicu aksi jual saham teknologi, dan meningkatkan volatilitas yang belum terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Bessent menyebut ekonomi AS membutuhkan "detoksifikasi" untuk mengurangi ketergantungan pada belanja pemerintah, sementara sinyal dari pasar obligasi menunjukkan risiko perlambatan ekonomi yang kian nyata.
Baca Juga
Dalam pidatonya di hadapan Kongres pada 4 Maret, Trump mengakui potensi periode penyesuaian akibat penerapan tarif.
"Akan ada sedikit gangguan, tapi itu bukan masalah besar," katanya.
Pekan lalu, pasar saham AS mencatat pelemahan terdalam sejak Trump terpilih kembali. Namun, ia menepis anggapan bahwa kebijakan tarifnya terhadap Meksiko dan Kanada telah mengganggu investor.
"Saya bahkan tidak melihat pasar saham," katanya, sembari menyalahkan "globalis" yang, menurutnya, iri dengan kekayaan AS.
Sejak mencapai level tertinggi pada 19 Februari, pasar saham AS telah merosot lebih dari 6%, dengan saham raksasa teknologi seperti Nvidia dan Tesla mengalami tekanan besar.
Dalam wawancara yang direkam akhir pekan lalu, Trump tetap teguh membela kebijakannya.
"Kami mengembalikan kekayaan ke Amerika," tegasnya.