Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Impor Bahan Baku Industri, MIND ID Kembangkan Produksi Asam Sulfat-Caustic Soda

MIND ID tengah mengembangkan produksi asam sulfat dan caustic soda yang dipakai sebagai bahan baku dalam aktivitas manufaktur
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah

Bisnis.com, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID mengembangkan produksi asam sulfat dan caustic soda demi menekan impor bahan baku industri.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan upaya ini sekaligus bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas mineral di dalam negeri.

Dia menjelaskan sejumlah produk hasil hilirisasi yang dikembangkan MIND ID, seperti asam sulfat dan caustic soda memiliki peran strategis sebagai bahan baku utama dalam berbagai sektor industri. Dua produk ini dipakai dalam proses pemurnian mineral hingga manufaktur.

Dilo mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sebagian besar bahan pendukung untuk smelter dan refinery masih diperoleh melalui impor.

"Sebenarnya untuk mendukung refinery ataupun smelter ini juga butuh bahan-bahan pendukung yang sebagian besar sekarang ini masih impor, dan proyek strategis hilirisasi Grup MIND ID menjadi solusi untuk juga dapat menghasilkan produk-produk bahan baku industri," katanya melalui keterangan resmi dikutip Minggu (9/3/2025).

Dilo menyampaikan pengembangan produksi bahan baku industri telah direalisasikan melalui produksi asam sulfat melalui PT Freeport Indonesia (PTFI) di pabrik asam sulfat yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.

Dia mengemukakan pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton asam sulfat per tahun. Adapun asam sulfat itu dihasilkan dari pembakaran pasir tembaga serta limbah industri seperti terak dan gipsum.

Dilo menjelaskan asam sulfat memiliki peran penting dalam mendukung hilirisasi smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL). Asam sulfat juga merupakan bahan baku utama bagi industri pupuk, aki, pulp, dan kertas.

Selain itu, MIND ID bersama PT Freeport Indonesia juga tengah mengkaji produksi caustic soda, yang nantinya dapat digunakan dalam industri aluminium. Caustic sodamerupakan bahan kimia esensial yang banyak digunakan dalam proses pemurnian bahan baku hingga tahap produksi berbagai produk manufaktur.

"Jadi tidak cuma satu, kami ingin melengkapi semua. Untuk kegiatan hilirisasi, produk-produk bahan baku industri yang masih bergantung pada impor kami coba untuk kurangi," kata Dilo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper