Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Pertamina Tembus Rp1.224 Triliun Sepanjang 2024

Pertamina membukukan pendapatan sebesar US$75 miliar atau setara Rp1.244 triliun (kurs Rp16.330 per dolar AS) pada 2024.
Gedung Kantor Pertamina/Istimewa
Gedung Kantor Pertamina/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan sebesar US$75 miliar atau setara Rp1.244 triliun (kurs Rp16.330 per dolar AS) pada 2024. Pendapatan perusahaan dalam 3 tahun terakhir mengalami rata-rata pertumbuhan 15%. 

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan, dari total pendapatan tersebut, belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan Pertamina mencapai US$7 miliar pada tahun lalu. Sementara itu, total aset yang dikelola saat ini mencapai US$90 miliar. 

"Revenue sesuai dengan data yang kita miliki pada akhir tahun 2024 senilai US$75 miliar dan capex yang kita spending US$7 miliar," kata Wiko dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025). 

Dia menerangkan, pendapatan Pertamina tertinggi dalam 3 tahun tercatat US$84,9 miliar pada 2022 atau naik pesat dari tahun sebelumnya US57,5 miliar. Sementara itu, pendapatan pada 2023 mencapai US$75,8 miliar. 

Lebih lanjut, Wiko menerangkan bahwa peningkatan pesat pendapatan Pertamina pada 2022 lalu dikarenakan harga minyak mentah yang berada di level tertinggi yakni dikisaran US$97 per barel.

"Banyak faktor yang menyebabkan terutama karena harga minyak pada saat itu US$97 per barel. Namun, secara growth kita bisa lihat 3 tahun terakhir tumbuh 15%," jelasnya.

Tak hanya itu, faktor pendorong kinerja keuangan Pertamina juga didongkrak oleh amortisasi EBITDA yang mengalami pertumbuhan. Adapun, tahun lalu tercatat EBITDA sebesar US$14,4 miliar. Laba bersih setelah pajak atau NPAT mengalami pertumbuhan US$4,4 miliar. 

Untuk mendukung kinerja tahun ini, Pertamina juga menargetkan produksi minyak tembus 416.000 barel per hari (bopd) atau naik dari tahun lalu 400.000 bopd. 

Wiko optimistis target tersebut tercapai. Pasalnya, Pertamina mengelola 69% produksi minyak nasional dan 37% produksi gas nasional dari 24 blok. 

"Pada tahun 2025 kami berencana memproduksi minyak 416.000 bopd atau tumbuh 4% dibanding tahun sebelumnya 400.000 bopd," terangnya. 

Sementara itu, untuk produksi gas, Pertamina menargetkan mencapai 2.536 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) pada 2025. Angka itu naik 3% dari tahun sebelumnya yang sebesar 2.454 MMscfd.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper