Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Pabrik Pailit hingga Tutup, Terbaru Ada Sanken

Berikut daftar pabrik di Indonesia yang pailit hingga tutup operasi sejak setahun terakhir:
PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi/Dok. Sanken.
PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi/Dok. Sanken.

4. Sritex Pailit

Status kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex telah berkekuatan hukum tetap alias inkrah setelah upaya kasasi ditolak di Mahkamah Agung (MA). Nasib ribuan buruh Sritex kini pun terkatung-katung. 

Menindaklanjuti putusan MA, pemerintah memastikan akan terus berupaya untuk mendorong opsi going concern atau keberlanjutan usaha Sritex demi menyelamatkan pekerja di tengah upaya hukum peninjauan kembali (PK) atas status pailit.

Artinya, pabrik masih tetap harus berjalan atau produksi ini juga penting dalam rangka agar perushaaan masih bisa tetap mengirim produknya sesuai dengan pesanan dalam kontrak yang sudah di tanda tangani, khususnya yang berasal dari luar negeri," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat ditemui di Kantor Kemenperin, Jumat (20/12/2024). 

Pasalnya, pemerintah juga tidak ingin barang-barang yang diekspor oleh Sritex nantinya justru diisi oleh produsen dari negara lain. Oleh karena itu, going concern dinilai penting agar pabrik tetap berjalan dan memastikan pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak terjadi. 

5. Asia Pacific Fiber Tutup

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap penyebab dibalik penghentian operasional pabrik kimia dan serat milik PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) di Karawang, Jawa Barat pada November lalu bukan karena permintaan atau pesanan yang anjlok.  

Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin, yang kala itu masih dijabat oleh Adie Rochmanto Pandiangan Kemenperin mengatakan, pihaknya juga masih berupaya untuk menyelamatkan keberlanjutan usaha POLY yang merupakan salah satu pabrik serat terbesar di Indonesia.  

"Khusus APF bukan persoalan permintaannya yang anjlok atau menurun, saya terus terang APF ini salah satu yang dari dulu kita inginkan ini terselamatkan karena R&D-nya [research & development] sangat kuat dibandingkan teman-teman lain di Indorama, misalnya," ujar Adie, dikutip Selasa (31/12/2024).  

Menurut Adie, penutupan salah satu unit pabrik POLY disebabkan kondisi cashflow atau arus kas yang sulit atau tidak cukup untuk memenuhi operasional keseluruhan pabrik yang dimiliki emiten tersebut.  

Dia juga melihat POLY merupakan perusahaan industri yang memproduksi bahan intermediate atau bahan antara yang banyak dipakai dan diandalkan oleh industri dalam negeri. 

"Artinya, pada batas tertentu ketika mereka memerlukan dana segar sementara statusnya masih dalam tidak direstrukturisasi, bahasanya ada 'saat akhirnya', finish-nya, tapi bukan karena permintaan," jelasnya. 

Corporate Secretary POLY Tunaryo mengatakan, perseroan bakal mempertahankan kelangsungan usahanya melalui operasional terbatas divisi benang filamen di Kendal, Jawa Tengah untuk melayani permintaan esensial pelanggan.   

“Penghentian pabrik yang eksis selama 3 dekade ini akan mengakibatkan koreksi pendapatan penjualan tahunan perseroan hingga 52%,” kata Tunaryo lewat keterbukaan informasi, Kamis (31/10/2024).   

Tunaryo mengatakan, keputusan ini diambil setelah tren penurunan operasi hingga akhir September 2024 tetap berlanjut dengan utilisasi diperkirakan kurang dari 40%.  

"Proses pembicaraan restrukturisasi utang yang belum berkesudahan sejak 2005 memberikan tekanan signifikan pada modal kerja dan belanja modal perseroan,” ujarnya.  

6. PT Sanken Indonesia

Terbaru, pabrikan peralatan listrik asal Jepang PT Sanken Indonesia resmi akan menutup fasilitas produksinya yang berlokasi di Cikarang pada Juni 2025 mendatang. Hal ini dikarenakan peralihan bisnis dari induk usahanya. 

Ratusan buruh atau pekerja PT Sanken Indonesia terancam kehilangan pekerjaan lantaran rencana penutupan pabrik di Cikarang yang akan dilakukan pada Juni 2025.  

Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT Sanken Indonesia Dedy Supriyanto mengatakan, setidaknya terdapat 457 buruh yang akan terdampak dari penutupan pabrik tersebut.  

“Saat ini ada pekerja 457 orang. Hari ini masih produksi seperti biasa, memang sudah dilakukan efisiensi dari beberapa tahun lalu,” kata Dedy kepada Bisnis, Jumat (21/2/2025). 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper