Optimalkan EBT dan Bioenergi, Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon

Pertamina telah menyiapkan berbagai upaya dalam menyusun komitmen target Net Zero Emission (NZE) 2060
Foto: Optimalkan EBT dan Bioenergi, Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon
Foto: Optimalkan EBT dan Bioenergi, Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon

Bisnis.com, JAKARTA - Pertamina telah menyiapkan berbagai upaya dalam menyusun komitmen target Net Zero Emission (NZE) 2060, di antaranya dengan terus mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) serta BBM yang lebih ramah lingkungan.

Hal itu diungkapnya Senior Vice President (SVP) Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza, saat menjadi pembicara dalam acara Carbon Neutrality and Mobility Event yang diselenggarakan oleh Toyota Indonesia dan berlangsung di Gambir Expo Jakarta Internastional Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat 14 Februari 2025, bertepatan dengan event Indonesia International Motor Show 2025 (IIMS 2025).

Oki memaparkan, Pertamina telah menyiapkan "masa depan" bagi sektor energi di Indonesia. Mulai dari strategi menekan angka emisi, hingga memastikan keamanan dan ketahanan energi di tanah air. Namun ini perlu dukungan kebijakan dan insentif untuk dapat menciptakan ekosistem biofuel yang berkelanjutan dan terjangkau masyarakat. Oki juga memastikan bahwa Pertamina selalu melakukan yang terbaik agar harga energi tersebut tetap affordable dan terjangkau masyarakat Indonesia.

Optimalkan EBT dan Bioenergi, Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon

Sementara dari sisi produk, Oki menjelaskan bahwa Pertamina terus mengembangkan bioenergi guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Setidaknya tiga produk yang dikembangkan Pertamina. Pertama, bioetanol yang dicampurkan gasoline. Kami juga punya HVO atau renewable diesel yang menjadi campuran untuk diesel. Ketiga, Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk bisnis aviasi, "terangnya.

Sejalan dengan itu, Pertamina juga terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Termasuk juga dalam me-recycle baterai kendaraan listrik. Oki juga mengatakan Pertamina telah menyiapkan ekosistem energi masa depan lainnya seperti hidrogen.

"Untuk hidrogen ini kami ada beberapa aktivitas terutama di sektor produksinya. Kami berusaha untuk memproduksi green hydrogen di Ulubelu dengan kapasitas 100kg per hari, dan kita menyiapkan proyek untuk SPBU hydrogen. Namanya Hydrogen Refueling Station, " beber Oki Muraza.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengapresiasi langkah Pertamina terus mengembangkan BBM yang lebih ramah lingkungan. Baik dari sisi pengembangan SAF maupun implementasi program pemerintah seperti B40.

“Di sektor penerbangan Pertamina sudah ada biofuel yang disebut SAF. Selain itu program B40 sudah berjalan dengan baik per hari ini (14/02) program mandatory B40 sudah tersalurkan sekitar 12 juta kilo liter. Kami sangat mengapresiasi implementasi biofuel yang telah dilakukan Pertamina” pungkas Eniya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper