Bisnis.com, JAKARTA — Pasar diramal akan merespons baik langkah Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang menawarkan 35 proyek hilirisasi baru.
Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional diketahui akan menawarkan 35 proyek baru ini bernilai US$123,8 miliar atau setara Rp2.015,6 triliun (asumsi kurs Rp16.281 per dolar AS).
Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, jika mengukur dari realisasi investasi baik di tahun lalu maupun di 3 tahun terakhir, proyek hilirisasi merupakan salah satu penyangga.
Dari keseluruhan realisasi investasi 2024 yang mencapai Rp1.714,2 triliun, hampir seperempatnya merupakan investasi di bidang hilirisasi, yakni senilai Rp407,8 triliun atau 23,8% dari total realisasi investasi. Realisasi investasi terkait hilirisasi itu tumbuh 8,63% (YoY).
Menurut Yusuf, hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk melakukan hilirisasi sebelum 2020. Sejak saat itu, kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan proses hilirisasi itu gencar dilakukan.
"Jadi kalau berkaca dari sana saya kira prospek dari investasi yang berkaitan dengan proyek hilirisasi masih akan cukup relatif baik," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/2/2025).
Baca Juga
Namun, kata dia, karena berbicara investasi secara umum pemerintah juga perlu memperhatikan aspek-aspek yang dilihat investor ketika ingin berinvestasi di suatu negara.
Yusuf mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan aspek seperti efisiensi anggaran, prospek ekonomi, hingga ketersediaan sumber daya manusia (SDM) demi memikat para investor.
"Ini aspek-aspek yang juga perlu diperhatikan pemerintah dalam menawarkan investasi atau proyek hilirisasi ke investor nantinya," paparnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan 35 proyek hilirisasi yang akan ditawarkan kepada investor tengah disiapkan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.
"Jadi dari Satgas sudah mengidentifikasi dan menyiapkan ada 35 proyek dengan nilai sekitar US$123,8 miliar. Ini kita lagi siapkan dan juga lagi konsultasikan dengan kementerian/lembaga,” jelasnya.
Dia mengatakan proyek hilirisasi itu terdiri dari sektor mineral, batu bara, hingga minyak dan gas (migas). Sementara itu, di sektor pertanian disiapkan di sektor oleochemical.
"Jadi dengan adanya persiapan proyek-proyek yang siap ditawarkan itu mudah-mudahan ini kita segera bisa tawarkan kepada investor potensial,” paparnya.