Bisnis.com, JAKARTA - Perjanjian Perdagangan Bebas antara Kanada dan Asean atau Asean-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) ditargetkan rampung pada tahun ini.
Duta Besar Kanada untuk Asean Vicky Singmin menuturkan negosiasi perjanjian dagang antara negaranya dengan Asean masih terus berjalan. Singmin mengatakan, pihaknya sangat ingin mendapatkan kesepakatan yang kuat dan substantif.
Dia melanjutkan, jika rampung dan diimplementasikan, perjanjian tersebut akan menambah produk domestik bruto (PDB) Kanada sebesar sekitar US$2,5 miliar, sedangkan PDB untuk Asean secara keseluruhan akan bertambah sebesar US$6 miliar
"Kami menantikan penyelesaian substantif (ACAFTA) pada 2025. Kami bekerja sama erat dengan Indonesia, yang merupakan koordinator negara ekonomi Kanada, dan juga dengan Malaysia sebagai ketua Asean pada tahun ini," jelas Dubes Singmin dalam sesi konferensi pers di Canada's Official Residence di Jakarta pada Jumat (14/2/2025).
Singmin menjelaskan yang menonjol dalam ACAFTA adalah banyak upaya yang telah dilakukan sebelum dimulainya perundingan. Dia menuturkan, hal tersebut dilakukan guna melihat manfaatnya yang akan didapatkan baik oleh Asean maupun Kanada.
Mengutip laman resmi Pemerintah Kanada, negosiasi ACAFTA dimulai pada 16 November 2021. Perundingan perjanjian dagang itu dilakukan untuk meningkatkan hubungan komersial dan memperkuat kehadiran Kanada di pasar Asean yang berkembang pesat ini.
Baca Juga
"Perjanjian potensial ini akan membantu menciptakan peluang pasar baru bagi barang dan jasa Kanada. Hal ini juga akan mendukung lingkungan perdagangan dan investasi yang lebih transparan dan dapat diprediksi," demikian kutipan dari laman tersebut.
Sebagai sebuah kelompok, negara-negara anggota Asean merupakan mitra dagang terbesar keempat Kanada pada 2023 dengan nilai perdagangan barang bilateral antara keduanya mencapai US$38,8 miliar
Adapun, Asean adalah salah satu kawasan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Perdagangan dan investasi Kanada di Asia Tenggara berkembang pesat—tidak hanya dalam volume, namun juga di banyak sektor, mencakup Ekstraktif, teknologi bersih, pertanian dan pertanian pangan, teknologi komunikasi informasi, layanan keuangan, luar angkasa, infrastruktur, serta barang konsumen.