Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanada Kritik Ambisi Trump Perluas Wilayah AS: Tidak Masuk Akal

Pemerintah Kanada angkat bicara terkait niat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menjadikan negaranya sebagai bagian dari Negeri Paman Sam.
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada./Reuters-Blair Gable
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada./Reuters-Blair Gable

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen angkat bicara terkait niat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menjadikan negaranya sebagai bagian dari Negeri Paman Sam.

Hussen menegaskan, Kanada tidak akan pernah menjadi bagian dari Amerika Serikat. Dia mengatakan, rencana Trump mencaplok negaranya sebagai hal yang menggelikan dan tidak masuk akal. Dia menuturkan, Kanada merupakan sebuah negara berdaulat dengan sejarah, identitas, dan aspirasi yang unik.

"Sejujurnya pernyataan tersebut tidak pantas bagi seorang sekutu, teman, dan tetangga (Kanada)," ujar Hussen dalam sesi konferensi pers di Canada's Official Residence di Jakarta pada Jumat (14/2/2025).

Sebelumnya, Trump telah menyatakan keinginannya untuk menjadikan Kanada sebagai bagian dari Amerika Serikat. 

Mengutip Bloomberg, ketika ditanya apakah dia akan menggunakan kekuatan militer untuk mencaplok Kanada, Trump menjawab tidak. Dia mengatakan, AS akan menggunakan kekuatan ekonomi untuk merealisasikan niatnya.  

"Karena Kanada dan Amerika Serikat, itu akan sangat berarti. Anda menyingkirkan garis yang ditarik secara artifisial itu dan Anda melihat seperti apa bentuknya, dan itu juga akan jauh lebih baik untuk keamanan nasional—jangan lupa, pada dasarnya kami melindungi Kanada," kata Trump.

Trump mengklaim AS mensubsidi Kanada hingga US$200 miliar per tahun, yang tampaknya merujuk pada defisit perdagangan AS dan kemungkinan faktor lainnya.

Niat Trump untuk memperluas wilayah AS juga ditunjukkan dengan keinginannya membeli Greenland, yang merupakan bagian dari Denmark. Trump tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi untuk membuat Denmark menyerahkan pulau yang kaya mineral dan penting secara strategis itu. 

"Greenland adalah tempat yang luar biasa, dan masyarakat akan mendapat manfaat besar jika, dan ketika, Greenland menjadi bagian dari Negara kita," kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social dikutip dari Reuters.

Greenland, bagian dari NATO melalui keanggotaan Denmark, memiliki arti penting strategis bagi militer AS dan sistem peringatan dini rudal balistiknya karena rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara melewati kepulauan Arktik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper