Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya Airtag, Rosan Bakal Tarik Investasi Vendor Apple Lainnya

Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan P Roeslani memastikan investasi vendor-vendor Apple di Indonesia akan bertambah.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai bertemu dengan Tim Apple Inc. dari kantor pusat Amerika Serikat (AS) di kantor BKPM, Gator Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai bertemu dengan Tim Apple Inc. dari kantor pusat Amerika Serikat (AS) di kantor BKPM, Gator Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan vendor-vendor Apple Inc. akan bertambah setelah salah satu vendor Airtag akan membangun pabrik di Batam dengan investasi sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan P Roeslani mengatakan, masuknya salah satu vendor AirTag Apple Inc. tersebut akan diikuti oleh investasi lain sehingga Indonesia dapat menjadi bagian dari rantai pasok global untuk produk Apple.

"Ini baru first stage, ada kita sudah diskusi, dan saya yakini ini akan terus berkembang kok. Jadi nanti ada vendor-vendornya itu akan bertambah. Apalagi kita kan sekarang baru satu dibandingkan Vietnam itu lebih dari 34 [vendor]," jelas Rosan di Jakarta, Selasa (11/2/2025). 

Rosan menyebutkan, saat ini pihaknya tengah berdiskusi dengan dua hingga tiga vendor Apple lainnya. Untuk diketahui, saat ini Apple membawa vendor Luxshare Precision Industry Co. Ltd untuk membangun pabrik AirTag di Batam yang ditargetkan beroperasi pada 2026. 

Luxshare Precision Industry Co. Ltd merupakan perusahaan informasi dan teknologi komunikasi asal China yang merupakan mitra produsen komponen untuk Apple. 

Dia berharap Indonesia juga menjadi bagian dari rantai pasok global bagi Apple. Pasalnya, saat ini global value chain (GVC) di Indonesia masih minim jika dibandingkan dengan GVC di Filipina yang mencapai 35 vendor dan Thailand 24 vendor. 

Selama ini, Apple telah memproduksi iPad, AirPods, dan Apple Watch di Vietnam serta pemasok MacBook yang juga berinvestasi di negara Asia Tenggara. Pemasok tersebut termasuk Foxxcon, GoerTek, Luxshare, Intel, Samsung Electronics, dan Compal. 

Sebelumnya, Rosan menyebut kesepakatan investasi dengan Apple untuk meloloskan izin edar iPhone 16 di Indonesia hampir rampung. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television di Davos pada Selasa (21/1/2025). 

Pemerintah melarang penjualan produk baru Apple sejak Oktober 2024 lantaran produsen iPhone itu belum memenuhi syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Apple tengah mendiskusikan dengan pemerintah mengenai paket investasi yang akan mencabut larangan tersebut. 

“Saya sangat yakin hal ini akan segera terselesaikan,” ujar Rosan, dikutip dari Bloomberg, Kamis (23/1/2025). “Mudah-mudahan dalam 1 atau 2 minggu ke depan masalah ini dapat diselesaikan.”

Pada awal bulan ini, Apple resmi mengajukan proposal rencana investasi pembangunan pabrik AirTag di Batam senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. 

Namun, proposal investasi ini belum disetujui oleh Kementerian Perindustrian sehingga sertifikat TKDN bagi produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) Apple belum dapat diterbitkan. 

Kemenperin menilai bahwa produk AirTag merupakan aksesori, bukan komponen dari produk HKT. Untuk itu, rencana pembangunan pabrik AirTag tidak dapat diperhitungkan sebagai pemenuhan syarat TKDN.

Terkait hal tersebut, Rosan optimistis perbedaan perhitungan TKDN dengan Kemenperin segera mencapai titik temu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper