Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapanas: Harga Minyak Goreng Melambung, Bawang Putih 31% di Atas HAP

Bapanas menyebut harga sejumlah komoditas seperti minyak goreng dan bawang putih masih di atas HET dan HAP
Pengunjung memilih minyak goreng kemasan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung memilih minyak goreng kemasan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menemukan beberapa harga komoditas di tingkat konsumen seperti beras medium, bawang putih, hingga minyak goreng melampaui harga eceran tertinggi (HET) maupun harga acuan penjualan (HAP).

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan bahwa per 9 Februari 2025, harga beras medium zona 3 naik 13,25% di atas HET. Begitu pula dengan beras medium zona 2 yang naik 16,94%, serta beras premium zona 3 juga naik 12,19%.

Kenaikan harga pangan juga terjadi pada minyak goreng curah sebesar 13,52% di atas HET, atau sebesar Rp17.823 per liter. Minyakita juga naik 12,22% di atas HET atau dibanderol Rp17.190 per liter. Bahkan, Bapanas juga menyebut saat ini Minyakita dan minyak goreng curah berada dalam status intervensi.

Kemudian, bawang putih di wilayah Indonesia Timur naik 31,01% di atas HAP atau sebesar Rp52.405 per kilogram. Namun, harga bawang putih di Pulau Jawa masih berada di bawah HAP Rp38.000 per kilogram.

“Di tingkat konsumen yang perlu kita waspadai adalah memang beras medium ini masih tinggi, masih di atas Harga Eceran Tertinggi. Bawang putih, kemudian minyak goreng ini juga perlu kita waspadai dan termasuk produk-produk yang lain,” kata Ketut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Jakarta, Senin (10/2/2025).

Di sisi lain, Ketut menyebut bahwa harga komoditas bawang merah saat ini relatif bagus. Namun demikian, Bapanas tetap meminta agar semua pihak mengantisipasi harga bawang merah pasca lebaran di tingkat konsumen.

“Karena produksi yang sangat tinggi ini harus kita antisipasi dan kami akan komunikasi dengan teman-teman petani langkah-langkah apa yang harus kita lakukan yang harus kita ambil, sehingga harga di tingkat petani pun masih bisa kita jaga dengan baik,” tuturnya.

Selain itu, Bapanas juga menyampaikan bahwa perkembangan harga cabai rawit merah menunjukkan penurunan dan berada dalam status aman. Namun, kondisi cabai di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) terpantau mulai meningkat, akan tetapi masih jauh di bawah standar normal.

“Cabai rawit merah sudah mulai mengalami penurunan, cabai merah keriting juga agak mulai mengalami penurunan, cabai merah besar agak naik sedikit.  Namun demikian, secara prinsip stok dan produksi masih berjalan dengan baik,” terangnya.

Lebih lanjut, Ketut juga meminta agar para pemangku kepentingan (stakeholders) mewaspadai kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam. Namun di sisi lain, ungkap dia, untuk daging ayam ras sejatinya di tingkat produsen relatif masih di bawah HAP.

“Oleh karena itu, ini kita antisipasi menjelang lebaran mudah-mudahan kenaikannya tidak terlalu tinggi dan kita harus jaga bareng-bareng. Sehingga pada saat menjelang puasa dan lebaran, kenaikan [harga pangan] bisa kita kendalikan dengan baik,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper