Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Harga Emas Antam Terus Naik, Tembus Rp1,66 Juta per Gram

BPS mencatat harga emas Antam terus mengalami tren peningkatan sepanjang 2024 hingga awal 2025.
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (20/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (20/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap harga emas Antam secara umum terus mengalami tren peningkatan sepanjang 2024 hingga awal 2025.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa harga terakhir emas Antam dibanderol Rp1,66 juta per gram.

Amalia menjelaskan, tren peningkatan harga emas Antam sepanjang 2024 hingga awal tahun ini sejalan dengan tren peningkatan harga emas di pasar internasional.

“Perkembangan harga emas Antam per gram, 9 Februari 2023–9 Februari 2025 ini harga terakhir di sekitar Rp1,6 juta yang relatif sudah dalam tren meningkat secara bertahap,” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Jakarta, Senin (10/2/2025).

Amalia mengungkap bahwa masih adanya tren kenaikan harga emas di pasar internasional. Pada Januari 2025, misalnya, harga emas di pasar internasional naik 33,73% secara tahunan (year-on-year/yoy). Begitu pula secara bulanan (month-to-month/mtm) yang naik 2,33%.

Menurut World Bank Commodity Price Data, pada Januari 2025, harga emas di pasar internasional adalah US$2.709,69 per troy ounce, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu harganya adalah US$2.034,04 per troy ounce.

Jika dibandingkan dengan Desember 2024, harga emas di pasar internasional mencapai US$2.648,01 per troy ounce

Adapun, rata-rata harga emas di pasar internasional pada 2024 dan 2023 masing-masing di level US$2.387,7 per troy ounce dan US$1.942,67 per troy ounce.

“Di mana, ini nanti biasanya ditransmisikan kepada kenaikan harga dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya karena di sana ada emas perhiasan yang harganya selalu mengikuti fluktuasi dari harga di pasar internasional,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper