Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meyakini pertumbuhan investasi 2025 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu di tengah tantangan eksternal maupun domestik.
Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani menyampaikan bahwa kondisi ekonomi berangsur-angsur membaik, utamanya dari sisi pengendalian inflasi dan risiko krisis global.
"Kondisi ini secara keseluruhan menyebabkan quantitative easing bisa terjadi dengan lebih cepat sepanjang tahun ini daripada tahun lalu meskipun tetap akan terjadi secara gradual,” kata Shinta kepada Bisnis.com, Jumat (31/1/2025).
Di sisi lain, Shinta menilai kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara esensi tidak melulu berdampak negatif terhadap arus investasi ke Indonesia.
Menurutnya, fragmentasi ekonomi global yang dipercepat karena kebijakan Trump dapat memberikan dorongan yang lebih kuat bagi arus investasi asing langsung global untuk mencari alternatif pusat produksi di negara-negara yang relatif netral relasi ekonominya dengan AS maupun China.
Dalam hal ini, Shinta menyebut bahwa Indonesia masih tergolong salah satu negara dalam kategori tersebut. Dia mengatakan, kondisi ini memberikan peluang investasi berbasis rantai pasok global bagi Indonesia, jika dapat menunjukkan daya saing iklim usaha atau investasi nasional secara komparatif dibandingkan dengan negara-negara lain yang diperhitungkan oleh investor global di dunia maupun di kawasan.
Baca Juga
Secara domestik pun, lanjutnya, Indonesia berada dalam posisi yang lebih solid daripada tahun lalu.
“Tahun ini seiring dengan peningkatan kepercayaan pasar terhadap pemerintahan Prabowo, kami meyakini pertumbuhan investasi bisa lebih baik daripada tahun lalu,” ujarnya.
Pemerintah Prabowo Subianto, kata dia, berkesempatan untuk menarik lebih banyak investasi strategis. Dengan catatan, pemerintah dapat membuktikan kepada pasar efektivitas kebijakan-kebijakan reformasi struktural yang sempat dikampanyekan oleh Kepala Negara.
Untuk itu, para pelaku usaha menilai outlook investasi Indonesia pada 2025 cenderung lebih baik dan lebih optimistis dibandingkan dengan tahun lalu. Kendati begitu, Shinta menyebut bahwa semuanya kembali kepada efisiensi dan daya saing iklim usaha dan investasi Indonesia.
“Bila Indonesia bisa menghasilkan output kebijakan tersebut di lapangan, kami yakin realisasi investasi Indonesia pada 2025 akan sesuai dengan target yang ditetapkan,” katanya.