Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Tahan Suku Bunga, Ekonomi AS Dinilai Kuat dan Inflasi Menuju Target

Suku bunga The Fed ditahan di level 4,25%—4,50% berdasarkan Federal Open Market Committee atau FOMC periode Januari 2025.
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, Amerika Serikat. / Reuters-Kevin Lamarque
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, Amerika Serikat. / Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA — Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 4,25%—4,50% dalam Federal Open Market Committee atau FOMC periode Januari 2025.

FOMC memberikan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga The Fed setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) itu menurunkan suku bunga satu poin persentase pada akhir 2024.

Gubernur The Fed Jerome Powell menjelaskan bahwa inflasi tetap cukup tinggi, tetapi dalam jalur yang tepat untuk mencapai target 2%. The Fed juga mencermati bahwa tingkat pengangguran telah stabil pada level yang rendah.

"Dengan sikap kebijakan kita yang jauh lebih longgar daripada sebelumnya, dan ekonomi yang tetap kuat, kita tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan sikap kebijakan kita," ujar Powell pada Rabu (29/1/2025) waktu AS atau Kamis (30/1/2025) dini hari waktu Indonesia.

Dilansir dari Bloomberg, pertumbuhan ekonomi yang kuat ditambah dengan pasar tenaga kerja yang solid memungkinkan The Fed untuk menunggu bukti lebih lanjut tentang penurunan inflasi sebelum menyesuaikan suku bunga lagi.

Hal itu juga memberi mereka waktu untuk mengevaluasi bagaimana kebijakan Presiden Donald Trump tentang imigrasi, tarif, dan pajak dapat memengaruhi perekonomian AS.

Para pembuat kebijakan menegaskan kembali bahwa risiko terhadap inflasi dan target ketenagakerjaan mereka "hampir seimbang" dan bahwa "tingkat dan waktu" penyesuaian suku bunga tambahan akan bergantung pada data yang masuk dan prospek.

Indeks S&P 500 saham AS melanjutkan penurunan pada hari konferensi pers The Fed berlangsung, sementara imbal hasil Treasury dan nilai tukar dolar AS naik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper