Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan melaporkan selama enam hari di awal 2025, telah terdapat 45.554 wajib pajak yang getol melaporkan Surat Pemberitahuan atau SPT Tahunan.
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo menyampaikan selama pekan pertama 2025 ini, para Wajib Pajak (WP) telah mulai menyampaikan laporan pajaknya.
"Dalam durasi enam hari ini, SPT tahun 2024 yang dimasukkan di tahun 2025 itu sudah terkumpul sebanyak 45.554 SPT," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).
Suryo memerinci, SPT yang terkumpul tersebut terdiri dari WP Orang Pribadi sebanyak 43.126 SPT dan WP Badan atau perusahaan sejumlah 2.428 SPT.
Adapun masa penyampaian SPT Tahunan 2024 ini telah dimulai sejak 1 Januari 2025 hingga tenggat waktu pada 31 Maret 2025.
Pada tahun ini pula, pemerintah mulai menerapkan Core Tax Administration System (CTAS) yang memungkinkan WP menyampaikan SPT Tahunan secara otomatis.
Baca Juga
Lebih lanjut, Suryo turut melaporkan realisasi penyampaikan SPT Tahunan 2023 hingga akhir Desember 2024 mencapai 16.529.427 SPT. Realisasi tersebut mencapai 103,05% dari target yang sejumlah 16.040.339.
Jumlah tersebut terpantau meningkat dari realisasi penyampaian SPT Tahunan hingga 31 Maret 2024 yang sejumlah 12.987.904 SPT.
Realisasi tersebut berkontribusi terhadap penerimaan pajak 2024 yang mencapai Rp1.932,4 triliun meski hanya mencapai 97,2% dari target APBN 2024 senilai Rp1.988,9 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan sedari awal memang realisasi pajak telah diproyeksi tidak akan mencapai target. Meski demikian, capaiannya menyentuh 100,5% dari outlook laporan Semester I/2024 senilai Rp1.921,9 triliun.
Membandingkan dengan penerimaan 2023 pun, realisasi pajak 2024 tersebut meningkat 3,5% secara tahunan. Selain itu, Sri Mulyani merincikan jika dibandingkan dengan penerimaan pajak 2023 sebesar Rp1.867,9 triliun maka realisasi 2024 tumbuh lebih sebesar 3,5%.
"Meskipun harga komoditas dan tekanan yang bertubi-tubi [penerimaan pajak] masih tumbuh 3,5%. Ini adalah sesuatu yang kita syukuri dan kita akan terus jaga," ujarnya.