Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Bank Sentral Jepang Beri Sinyal Lanjutkan Kenaikan Suku Bunga Tahun Ini

Gubernur Bank of Japan memberi sinyal akan menaikkan suku bunga acuan jika ekonomi terus membaik tahun ini.
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang, Rabu, 31 Juli 2024./Bloomberg-Akio Kon
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang, Rabu, 31 Juli 2024./Bloomberg-Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda kembali mengingatkan para bankir bahwa dia akan menaikkan suku bunga acuan jika ekonomi terus membaik tahun ini.

“Sikap kami adalah bahwa kami akan menaikkan suku bunga kebijakan untuk menyesuaikan tingkat pelonggaran moneter jika kondisi ekonomi dan harga terus membaik,” kata Ueda dikutip dari Bloomberg pada Senin (6/1/2025) dalam pidato publik pertamanya tahun 2025.

Adapun, Ueda berbicara singkat pada konferensi tahun baru yang diadakan oleh Asosiasi Bankir Jepang di Tokyo.

Penegasan kembali Ueda tentang sikapnya saat ini muncul saat para pengamat BOJ mencari petunjuk apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga bulan ini atau Maret.

Gubernur tersebut tetap membuka pilihannya mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya dengan mengatakan bahwa hal itu akan bergantung pada ekonomi, inflasi, dan kondisi keuangan.

Setelah mempertahankan suku bunga acuan pada 0,25% bulan lalu, Ueda meningkatkan spekulasi pasar bahwa kenaikan suku bunga mungkin tidak terjadi pada bulan Januari, dengan memberikan komentar dovish selama konferensi pers sore harinya. 

Hal tersebut membawa nilai yen ke level terendah terhadap dolar AS sejak Juli, karena sebagian besar pengamat pasar sebelumnya memperkirakan kenaikan berikutnya akan terjadi pada Januari.

Sejak saat itu, ringkasan pendapat untuk pertemuan bulan Desember mengisyaratkan bahwa beberapa anggota dewan melihat perlunya meningkatkan biaya pinjaman lebih cepat daripada nanti. 

Komentar terbaru Ueda ini menggarisbawahi bahwa bank sentral mungkin akan mengubah suku bunga bulan ini, meski mereka masih dapat memilih untuk menunggu tergantung pada keadaan. Ketidakpastian itu telah membuat yen berada pada level yang relatif lemah.

Yen mempertahankan penurunannya setelah Ueda berbicara, menyusul penurunannya sebanyak 0,4% menjadi 157,83 terhadap dolar pada Senin pagi.

Imbal hasil obligasi pemerintah lima tahun Jepang naik ke level tertinggi sejak 2009 dan imbal hasil 10 tahun naik ke puncaknya sejak 2011 di tengah meningkatnya imbal hasil jangka panjang AS dan spekulasi bahwa BOJ akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

BOJ mengakhiri program stimulus moneter besar-besarannya termasuk suku bunga negatif terakhir di dunia pada bulan Maret tahun lalu. Upaya normalisasi bank sentral telah membantu margin keuntungan bank-bank Jepang, sehingga saham-saham mereka naik lebih tinggi. 

Pada saat yang sama, kenaikan suku bunga yang cepat dapat merugikan bank-bank dengan meningkatkan biaya sebelum mereka dapat menyesuaikan portofolio mereka.

Bank sentral akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya antara tanggal 23-24 Januari. Tidak ada pidato publik yang dijadwalkan oleh Ueda sebelum itu, meskipun Wakil Gubernur Ryozo Himino akan memberikan pidato dan konferensi pers pada tanggal 14 Januari. 

Adapun, acara tersebut diharapkan akan menarik perhatian pasar untuk petunjuk lebih lanjut mengenai kenaikan suku bunga pada bulan Januari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper