Bisnis.com, JAKARTA - Perekonomian Singapura tumbuh pesat pada kuartal terakhir periode 2024, memberikan momentum bagi pertumbuhan setahun penuh untuk melampaui ekspektasi.
Menurut estimasi awal oleh Kementerian Perdagangan dan Industri yang dikutip dari Bloomberg pada Kamis (2/1/2024), produk domestik bruto atau PDB Singapura tumbuh 4,3% secara year on year (yoy) pada kuartal IV/2024.
Catatan tersebut lebih baik dibandingkan dengan estimasi analis rata-rata kenaikan 3,8%, meskipun lebih lambat dari pertumbuhan 5,4% pada periode kuartal III/2024.
Pada kuartal tersebut, ekonomi negara kota itu tumbuh 0,1% terhadap ekspektasi rata-rata penurunan 0,8%.
Sementara itu, untuk setahun penuh, PDB Singapura naik 4% seperti yang diumumkan oleh Perdana Menteri Lawrence Wong dalam pesan Tahun Barunya awal minggu ini.
Pertumbuhan tahun lalu melampaui estimasi revisi pemerintah sekitar 3,5%, membangun fondasi yang kuat bagi negara kota itu untuk menghadapi tantangan pada tahun 2025.
Baca Juga
Ketahanan Singapura dapat diuji oleh faktor-faktor global, mulai dari perlambatan China hingga ketegangan perdagangan yang dipicu oleh pemerintahan Trump yang akan datang dan keretakan geopolitik lainnya.
Pemerintah tidak memberikan prospek pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025, meskipun pada bulan November pemerintah mengatakan bahwa mereka memperkirakan perekonomian akan tumbuh 1%-3% tahun ini.
“Singapura tidak kebal terhadap dinamika dan tekanan global ini. Namun, kami tetap menjadi mercusuar keselamatan, keamanan, dan stabilitas di dunia yang bermasalah," kata Wong pada 31 Desember 2024 lalu.
Ada tanda-tanda ekspansi Singapura mungkin melambat di tahun baru dan meredakan tekanan harga domestik. Akibatnya, Bloomberg Economics memperkirakan otoritas moneter akan meredakan laju apresiasi dolar Singapura selama tahun 2025.
Monetary Authority of Singapore (MAS), yang menunda pengaturan moneter untuk peninjauan keenam berturut-turut pada bulan Oktober, mengatakan pada saat itu bahwa lintasan disinflasi negara itu sangat mengakar dan pemulihan ekonomi akan berlanjut hingga tahun 2025.
Namun, mereka memperingatkan tentang prospek pertumbuhan global dan potensi risiko kenaikan harga. Adapun, Bank sentral negara tersebut dijadwalkan bertemu pada Januari 2025.