Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Targetkan Produksi B40 Capai 15,62 Juta KL di 2025

Kementerian ESDM mengungkapkan kuota campuran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 sebanyak 15,62 juta kiloliiter (KL) untuk tahun depan
Biodiesel B40/Kementerian ESDM
Biodiesel B40/Kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan target kuota campuran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 sebanyak 15,62 juta kiloliiter (KL) untuk tahun depan.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Eniya Listiani mengatakan produksi B40 disebut sudah dapat dilakukan. Pasalnya, sudah ada pabrik yang memiliki kapasitas untuk memproduksi sesuai spek B40. 

“Spek untuk B40 ini nanti dideliver per 1 Januari sekarang sudah mulai produksi. Nah lalu targetnya 15,616 juta KL 15,62 [juta KL] lah 2025,” kata Eniya di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Eniya juga menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) terkait kesiapan produksi B40. Menurutnya, pabrik telah meningkatkan kapasitas produksi B40 hingga 81%. 

Dia menekankan bahwa peningkatan kapasitas produksi menjadi keniscayaan. Sebab, implementasi B40 merupakan salah satu cara untuk menekan impor BBM.

"Persiapannya yaitu peningkatan kapasitas dari operasional pabrik karena tadinya 70% menjadi 80% lebih. Rata-rata kita dapatkan 81%. Jadi kapasitas pabrik itu pasti naik," jelas Eniya.

Mandatori penggunaan B40 bakal diterapkan pada 1 Januari 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan implementasi B40 merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata Indonesia kepada dunia karena dapat mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 40 juta ton metrik. 

Dia juga mengatakan bahwa Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan mampu menutup selisih biaya antara bahan bakar berbasis minyak sawit dengan bahan bakar fosil.

Menurut Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), penerapan B40 akan meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel menjadi 13,9 juta ton, dibandingkan dengan perkiraan 11 juta ton yang dibutuhkan tahun ini dengan B35.

BPDPK sebelumnya mengungkapkan kebutuhan dana untuk penerapan B40 dapat mencapai Rp47 triliun untuk tahun depan. Di sisi lain, proyeksi pendapatan dari pungutan ekspor sawit hanya sekitar Rp21,5 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper