Bisnis, JAKARTA—Kalangan bakal menghadapi tantangan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tahun depan karena naiknya pengeluaran masyarakat sehingga menggerus ruang bank mengumpulkan dana nasabah.
Dampak kenaikan tarif PPN terhadap industri bank hingga tenaga baru industri tekstil dan CPO menjadi isu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Senin (3/12/2024). Berikut berita selengkapnya:
1. Kenaikan Tarif PPN Mengadang Penghimpunan DPK Bank
Kalangan bakal menghadapi tantangan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tahun depan karena naiknya pengeluaran masyarakat sehingga menggerus ruang bank mengumpulkan dana nasabah.
Tantangan bagi penghimpunan DPK tahun 2025 menambah kendala yang terjadi sepanjang tahun ini. Sebagai gambaran, berdasarkan data Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), penghimpunan DPK pada Oktober 2024 sebesar Rp8.460,6 triliun atau lebih tinggi dari realisasi pada September 2024, Rp8.434,1 triliun. Dari sisi pertumbuhan, penghimpunan DPK hanya tumbuh 6% secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih rendah dari pertumbuhan pada September 2024 sebesar 6,7% YoY.
Tren pertumbuhan melambat juga terlihat secara bulanan. Secara total pertumbuhan bulanan DPK total sebesar 0,31%, lebih landai dari kondisi pada September 2024 sebesar 0,83%. Dari sisi jenisnya, giro juga tumbuh melambat, yakni 0,07% pada Oktober 2024 dari 2,14% pada September 2024. Tren yang sama terjadi pada tabungan yang tumbuh 0,32% pada Oktober 2024 atau lebih rendah dari capaian pada September 2024 sebesar 0,87%. Kontras, simpanan berjangka tumbuh 0,52% pada Oktober 2024, membalik kontraksi 0,24% pada September 2024.
Kondisi DPK perbankan bisa bertambah parah sejalan dengan rencana pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% tahun 2025. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengakui bahwa tahun depan persaingan penghimpunan DPK di industri perbankan makin ketat. Terutama, katanya, DPK jenis dana murah alias current account savings account (CASA). Dengan persaingan ini, dia menyebut bank berlomba menawarkan suku bunga simpanan yang menarik.
“Semua [bank] juga lagi mengejar CASA, jadi persaingan sih cukup berat di situ,” ujarnya saat ditemui Bisnis yang dikutip pada Senin (2/12/2024).
Senada, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret mengatakan kenaikan biaya pengeluaran masyarakat bisa menggerus dana simpanan nasabah. Namun, dia menyebut segmen menengah ke atas masih menunjukkan pertumbuhan tabungan yang positif.
“Ada konsep makan tabungan untuk kalangan menengah ke bawah, tapi kalangan yang menengah ke atas itu tabungannya masih grow [tumbuh],” ujarnya dalam Konferensi Pers Peluncuran UOB Saving Weeks, Senin (2/12/2024).
2.Pergeseran Tren Kendaraan Listrik Dominasi Serapan Lahan Kawasan Industri
Pasar lahan industri di Indonesia sedang mengalami transformasi yang dinamis didorong oleh pertumbuhan yang signifikan dan pergeseran prioritas investasi.
Kota-kota besar seperti Bekasi dan Tangerang sedang menghadapi stagnasi dan lahan kosong kelangkaan, mendorong peralihan fokus ke daerah-daerah berkembang seperti Subang, Sukabumi, dan Jatiluhur secara aktif memperluas pasokan untuk memenuhi peningkatan permintaan.
Evolusi ini didorong oleh kuatnya penyerapan lahan di wilayah tersebut 2024 dan dominasi industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) didukung oleh kuatnya asing dan dalam negeri investasi.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan kawasan yang berkembang siap untuk pertumbuhan lahan industri karena daerah yang sudah mapan menghadapi pasokan yang terbatas.
Di pusat-pusat industri yang sudah mapan seperti Bekasi, Tangerang, dan Bogor, pasokan lahan sebagian besar masih stagnan selama kuartal III/2024. Ditambah lagi kawasan Bekasi tengah bergulat dengan berkurangnya ketersediaan lahan sehingga menawarkan pilihan terbatas untuk pengembangan baru.
Sementara itu, area Sukabumi secara aktif memperluas kawasan industri dan menjual persediaan yang ada sehingga menandakan adanya pergeseran fokus secara bertahap dari daerah yang lebih jenuh. Di sisi lain, pasokan yang signifikan di masa depan diperkirakan berasal dari wilayah timur seperti Subang dan Jatiluhur, dimana kawasan industri yang baru direncanakan siap memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat.
“Subang, Jatiluhur, dan Purwakarta menonjol sebagai kawasan dengan potensi tinggi untuk pengembangan industri, sehingga menunjukkan prospek pertumbuhan jangka panjang yang kuat,” ujarnya dalam laporan, Senin (2/12/2024).
Namun demikian, terdapat tantangan infrastruktur masih ada di beberapa daerah seperti Kota Bukit Indah (Indotaisei) mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan pengembangan lahan baru terutama karena penundaan jembatan penghubung penting, yang kini dijadwalkan selesai pada 2025.
3. Geliat Manufaktur di Zona Kontraksi
Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia masih terkontraksi di level 49,6 pada November 2024, meskipun indeks aktivitas manufaktur tersebut mengalami peningkatan tipis dari bulan sebelumnya 49,2.
Berdasarkan laporan terbaru S&P Global, Senin (2/12/2024), PMI manufaktur Indonesia menunjukkan penurunan marginal, dan sedikit lebih lambat dalam 5 bulan terakhir.
Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith mengatakan, faktor utama peningkatan PMI pada November adalah ekspansi produksi untuk pertama kalinya setelah kontraksi sejak Juli lalu.
Dia melihat perusahaan manufaktur meningkatkan produksi untuk membangun inventaris dan menyelesaikan pekerjaan sebelum terjadi peningkatan penjualan dan permintaan pada tahun depan.
“Namun, yang kurang menggembirakan adalah kinerja penjualan yang terus lemah, turun selama 5 bulan berturut-turut pada November,” ujar Paul dalam keterangan resminya, Senin (2/12/2024).
Meski meningkat, pesanan baru dan permintaan barang masih lemah. Menurut dia, aktivitas pasar sepi yang ditandai dengan daya beli klien yang lemah. Terlebih, pesanan ekspor baru juga menurun selama 9 bulan berturut-turut, dengan tingkat kontraksi yang lebih tajam.
“Hal ini membuat perusahaan tetap berhati-hati dalam mempertimbangkan jumlah tenaga kerja, memilih untuk tidak mengganti karyawan yang keluar atau dalam beberapa kasus, melakukan PHK [pemutusan hubungan kerja],” tuturnya.
Padahal, menurut dia, permintaan adalah kunci bagi kinerja sektor pada masa depan. Tanpa adanya peningkatan penjualan, meskipun industri optimistis, performa sektor ini kemungkinan akan tetap tertekan dalam waktu mendatang.
Dengan output meningkat tetapi pesanan baru turun, produksi berlebih dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan dan membangun inventaris gudang. “Tumpukan pekerjaan telah menurun selama 6 bulan berturut-turut, meskipun hanya sedikit pada November.”
4.Catatan Untuk Adaptasi Skema Dana Pensiun Ala India dan China
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini menyebut membuka opsi untuk mengadaptasi skema dana pensiun India. dan China. Salah salah yang dimaksud adalah program kombinasi program pensiun manfaat pasti (PPMP) dan program pensiun iuran pasti (PPIP) atau Unified Pension Scheme (UPS).
Menanggapi hal tersebuut, Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menjelaskan program dana pensiun kombinasi tersebut sebenarnya di Indonesia sudah ada, namun implementasinya menurutnya belum optimal.
Bambang memberi contoh, misalnya ada satu karyawan ikut program PPMP di Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan juga ikut PPIP di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau DPPK, atau sudah ikut progran PPMP, dia juga bisa ikut program manfaat tambahan.” Sebetulnya model di India itu sudah diterapkan di Indonesia, hanya saja tidak secara masif. Dasar hukumnya pun sudah ada yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang P2SK," kata Bambang kepada Bisnis, Senin (2/12/2024).
Bambang mengatakan pada dasarnya jika terdapat dasar hukum, serta ada dukungan dari dana pensiun, maka semua inovasi dan skema dana pensiun di luar negeri bisa diterapkan di Indonesia. "Sebetulnya kalau OJK intens dalam sosialisasi dan memberi peratuan pelaksanaan yang jelas dan tegas dan ditambah literasi kepada para pengusaha atau pendiri dana pensiun, hasilnya pasti tumbuh lebih positif," pungkasnya.
Sementara itu, Asesor Kompetensi LSP Dana Pensiun Syarif Yunus menjelaskan dalam kombinasi manfaat pasti dan iuran pasti dalam skema dana pensiun, perlu diatur tingkat kewajiban di masing-masing program. "Misalnya sebatas UMP [upah minimum] dalam formula PPMP, tapi di luar itu menjadi PPIP," jelas Syarif.
Menurutnya peluang penetrasi program dana pensiun kombinasi seperti ini masih terbuka di Indonesia. Hanya saja, Syarif menilai persoalan utama yang menjadi tantangan adalah faktor literasi masyarakat.
5.Tenaga Baru Industri Tekstil dan CPO Indonesia dari Kesepatan IC-CEPA
Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (IC CEPA) membuka peluang industri dalam negeri mengerek kinerja ekspor di tengah lesunya permintaan global. Beberapa komoditas yang diuntungkan dari kerja sama ini adalah produk tekstil dan minyak sawit mentah.
Pernyataan Bersama Penyelesaian IC CEPA ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Perjanjian perdagangan komprehensif ini selesai setelah kedua negara menjalani diskusi panjang hingga lebih dari 2,5 tahun. Bagi Indonesia, kesepakatan tersebut akan membuka akses pasar produk dalam negeri hingga menjangkau ke Amerika Utara terutama Kanada.
Selain perdagangan barang, perjanjian ini juga akan memberikan preferential treatment bagi penyedia jasa Indonesia, termasuk untuk sektor jasa bisnis, telekomunikasi, konstruksi, pariwisata, dan transportasi.
Sementara, untuk investasi, perjanjian ini akan mempermudah akses investasi di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan dan penggalian, serta infrastruktur energi.
IC CEPA mencakup komitmen lainnya yaitu hak kekayaan intelektual, praktik regulasi yang baik, niaga elektronik (e-commerce), persaingan usaha, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pemberdayaan ekonomi perempuan, lingkungan, dan ketenagakerjaan.
Top 5 News BisnisIndonesia.id: Dampak Kenaikan PPN hingga Tenaga Baru Industri Tekstil & CPO
Dampak kenaikan tarif PPN hingga tenaga baru industri tekstil dan CPO menjadi berita pilihan terangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Emiten Aguan (PANI) Terhadang Tata Ruang PSN PIK 2
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu
Jelang Nataru, Bapanas Sebut Harga Pangan Tak Bergejolak
6 jam yang lalu