Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta lelang blok migas pada 2025 bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan tahun ini.
"Tadi Pak Menteri sudah berbisik ke Pak saya, berbisik dalam arti memberikan arahan bahwa untuk lelang tahun depan 2025, kira-kira jumlahnya itu diminta tiga kali dari apa yang dilakukan di 2024," kata Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Dadan Kusdiana dalam acara Kegiatan Hasil Akhir Kajian Percepatan Eksplorasi Indonesia bagian Barat Tahap Kedua di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Oleh karena itu, Dadan pun berjanji bakal menyiapkan hal tersebut. Menurutnya, tidak hanya target jumlah yang disiapkan, tetapi juga success rate.
"Jadi kesuksesan dari lelang tentunya nanti ada yang nge-bid di situ. Itu yang akan kami siapkan," ucap Dadan.
Adapun, tahun ini Kementerian ESDM telah melelang 11 wilayah kerja (WK) migas yang terbagi menjadi dua tahap. Lelang WK migas tahap I pada Mei 2024 ada lima blok migas yang ditawarkan. Kelima WK tersebut adalah WK Pesut Mahakam, WK Panai, WK Central Andaman, WK Amanah, dan WK Melati.
Baca Juga
Dari lima WK yang ditawarkan, ada tiga WK yang telah ditetapkan pemenangnya, yakni WK Central Andaman, WK Amanah, dan WK Melati. Ketiganya berhasil dilelang dengan nilai investasi berupa komitmen pasti sebesar US$19,88 juta dan bonus tanda tangan sebesar US$800.000.
Sementara, pada tahap II pada Desember 2024 mencapai enam blok. Adapun, dari enam blok itu terdapat lima area yang akan dilelang secara langsung, yakni WK Serpang, WK Kojo, WK Binaiya, WK Gaea, dan WK Gaea II. Sementara itu, Blok Air Komering rencananya bakal dilelang secara reguler.
"Yang pertama adalah wilayah kerja ditawarkan dengan mekanisme lelang regular, yaitu wilayah Air Komering yang berlokasi di daratan Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Lampung. Ini dilakukan dengan mekanisme lelang reguler," ucap Dadan.
Sementara itu, untuk lima wilayah lain seperti Binaiya berlokasi di offshore Maluku dengan potensi sumber daya sebesar 6,7 miliar barel minyak (bbo).
Selanjutnya, Blok Gaea dan Gaea II berada di onshore dan offshore Papua Barat. Blok Gaea I memiliki potensi sumber daya sebesar 9,6 miliar barel minyak (Bbo) dan 71,8 triliun kaki kubik (Tcf) gas.
Sementara itu, Blok Kojo berada di offshore Makassar Strait dengan potensi sumber daya sebesar 2,1 Tcf gas dan 90,2 juta barel minyak (MMbo).
Adapun, Blok Serpang berada di offshore Jawa Timur dengan potensi sumber daya 6,3 Tcf gas dan 1,2 miliar barel minyak.