Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto mengaku optimistis dengan kondisi pengendalian perekonomian Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang (developing nations) lainnya.
Hal itu disampaikan Prabowo di depan menteri-menteri, kepala lembaga pemerintahan, Gubernur dan Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) serta pelaku sektor keuangan pada Pertemuan Tahunan BI, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Prabowo berpesan bahwa Indonesia harus bersyukur atas pengendalian ekonomi yang dinilai prudent, bijak, tertib dan aman selama ini. Menurutnya, banyak negara lain yang sama-sama sedang berkembang namun jatuh ke jurang gagal bayar utang atau default.
Dia turut bangga dengan inflasi Indonesia yang terbilang rendah dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata dunia.
"Saya bangga kenapa? Tiap saya keliling, sejak saya Menteri Pertahanan kita disegani kenapa? Negara besar kita negara yang sudah membangun kita terkenal tidak pernah default. Banyak ya negara seperti kita default-nya ada yang 5 kali 10 kali ada yang 13 kali default," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Tidak hanya itu, Prabowo turut bangga bahwa laju inflasi di Indonesia terkendali ketika ada negara-negara dengan perkembangan industri dan teknologi yang maju namun dilanda inflasi di atas 60%.
Baca Juga
Meski demikian, Presiden ke-8 itu meminta agar seluruh pihak tidak mengalami euforia dan lengah.
"Indonesia berada dalam posisi yang perlu kita jaga bersama. Karena kondisi geopolitik dunia sedang dalam keadaan yang cukup peka dan cukup bisa dikatakan penuh ketidakpastian," ucapnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, inflasi Indonesia tercatat sebesar 0,08% secara bulanan pada Oktober 2024. Adapun inflasi tahunan tercatat sebesar 1,71%, didorong oleh komoditas emas perhiasan dan lauk-pauk.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2024 tercatat sebesar 4,95% secara tahunan.