Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan tugas utama perusahaan usai menyambangi Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, Menteng, Rabu (20/11/2024).
Mulanya, Darmawan menjelaskan pertemuan dengan pucuk pimpinan BPI Danantara itu sebagai bentuk silaturahmi antara satu sama lain. Menurut Darmawan, belum ada kesepakatan apapun antara PLN dengan BPI Danantara.
Kendati demikian, dia menyebut tugas PLN masih akan tetap untuk menyediakan energi bersih dengan harga terjangkau.
"Dalam hal ini tugas PLN gimana menyediakan energi bersih yang terjangkau untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8%. Tapi di saat yang sama menyeimbangkan antara growth juga environmental sustainability," kata Darmawan.
Dia juga mengatakan, pertemuan dengan BPI Danantara bertujuan untuk saling memahami visi Presiden Prabowo Subianto. Darmawan mengaku menjadi lebih tercerahkan usai bertemu pimpinan BPI Danantara. Adapun, visi Prabowo yang dimaksud khususnya mengenai swasembada energi.
"Misi Pak Presiden yang luar biasa yaitu adanya konsolidasi resources di negeri ini, baik sumberdaya alam, baik dari BUMN-nya, kekuatan yang ada sehingga jadi sinergi untuk mewujudkan semua program-program Pak Presiden," jelas Darmawan.
Baca Juga
"Jadi kami merasa bahagia sekali dengan sambung rasa ini, siap menjalankan arahan sehingga terjadi alignment menyelaraskan derap langkah dari Danantara dengan PT PLN," sambung Darmawan.
Senada, Kepala BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, pertemuan dengan PLN lebih kepada silaturahmi. Dia juga mengatakan pertemuan itu guna mengetahui apa yang sedang menjadi perhatian PLN selama ini.
"Sehingga demikian nanti Danantara bisa lebih proaktif dan ini nanti menjadi awal untuk kerja sama antara Danantara dengan PLN," kata Muliaman.
Danantara secara bertahap memang disiapkan sebagai cikal bakal superholding yang bakal mengonsolidasikan berbagai aset BUMN.
Pada tahap awal, dana kelolaan atau asset under management (AUM) Danantara akan mencapai US$10,8 miliar yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA). Selanjutnya, sebanyak tujuh BUMN bakal dikonsolidasikan ke dalam Danantara.
Tujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan holding BUMN pertambangan MIND ID.
Apabila konsolidasi berjalan mulus, Danantara diproyeksikan mengelola AUM sebesar US$600 miliar atau sekitar Rp9.400 triliun. Jumlah tersebut ditargetkan bakal meningkat hingga mencapai angka US$982 miliar dalam beberapa tahun ke depan.