Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen bakal mempercepat proses pengadaan lahan untuk merealisasikan program cetak sawah seluas 3 juta hektare (Ha).
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid menyebut pada tahap awal pihaknya bakal melakukan pembebasan lahan untuk cetak sawah di wilayah Papua dengan luasan mencapai 1 juta hektare.
"Ini percepatan di bidang itu [mewujudkan ketahanan pangan]. Untuk di Papua 1 juta hektare, total nanti 3 juta Ha nanti,” tuturnya saat ditemui di Kantor Kementerian ATR/BPN, Senin (11/11/2024).
Nusron menyebut dirinya juga telah berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin untuk merealisasikan hal tersebut. Pasalnya, ketahanan pangan masuk dalam ruang lingkup kerja Kementerian Pertahanan.
Di samping itu, Nusron juga menjelaskan bahwa telah berkoordinasi dengan Menhan terkait dengan pengadaan lahan untuk program-program ketahanan energi.
"Karena tugasnya Kementerian Pertahanan termasuk adalah ketahanan pangan dan energi, beliau concern terhadap mengecek sejauh mana proses pelepasan lahan dan sertifikasi untuk mencetak sawah di Papua dan lain-lain," tegasnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, Presiden Republik Indonesia periode 2024 – 2029, Prabowo Subianto memang sempat sesumbar bahwa Indonesia bakal mencapai swasembada pangan pada empat hingga lima tahun ke depan atau selambat-lambatnya pada 2029.
Untuk itu, program ketahanan pangan menjadi salah satu yang bakal menjadi prioritas digarap selama periode perdananya memimpin pemerintahan RI.
Prabowo sebelumnya menjelaskan, target swasembada pangan selambat-lambatnya pada 2029 tersebut dibidik guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Kita harus mampu memproduksi kebutuhan pangan seluruh Rakyat Indonesia, saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan,” kata Prabowo di Kompleks Parlemen RI, Minggu (20/10/2024).