Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Breaking News! Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2024 Hanya 4,95%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi atau kuartal III/2024 tercatat hanya sebesar 4,95%.
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (26/6/2024). / Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (26/6/2024). / Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2024 tercatat mencapai 4,95% (year-on-year/YoY).

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa produk domestik bruto atau PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal III/2024 mencapai Rp5.638,9 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.279,6 triliun.

Dia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi RI kuartal III/2024 tumbuh 4,95% dari pergerakan kuartal III/2023. Namun, pada kuartal II/2024 pertumbuhan ekonomi masih lebih tinggi, yakni 5,05% (YoY).

"Industri pengolahan menjadi sumber terbesar [pertumbuhan ekonomi kuartal III/2024]," ujar Amalia dalam konferensi pers, Selasa (5/11/2024).

Menurut BPS, seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Sejumlah kontributor pertumbuhan di antaranya adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan.

Sebelumnya, konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg menghasilan nilai tengah (median) proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5%. Berdasarkan proyeksi itu, terdapat peluang pertumbuhan ekonomi kuartal III/2024 lebih rendah dari kuartal sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu.

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 5% (YoY) pada kuartal III/2024.

Sementara secara kuartalan hanya akan tumbuh 1,56% terhadap kuartal II/2024, jauh lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 3,79% terhadap kuartal I/2024.

Lemahnya ekonomi Indonesia ini akibat tak ada momen pendorong seperti Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) selayaknya kuartal pertama dan kedua tahun ini. Alhasil, konsumsi masyarakat berpotensi lebih rendah.

Di sisi lain, investasi yang tumbuh melambat pada kuartal III/2024 akan berdampak pada kontribusi pertumbuhan PDB.

"Pertumbuhan tertekan karena konsumsi dan PMTB. Tidak ada momen hari besar lagi, sementara ada musim tahun ajaran baru sekolah yang mana daya beli agak melambat," ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/11/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper