Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Pangan memastikan harga beras di pasaran akan terjaga stabil hingga akhir 2024. Hal ini seiring dengan stok beras yang diamankan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal mencapai 2 juta ton beras hingga akhir tahun.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat melakukan kunjungan di Gudang Bulog Sunter Timur, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (4/11/2024).
“Stok [beras] kita ada minimal 2 juta [ton] sampai akhir tahun. Jadi aman, beras aman, sehingga harga stabil, stok lebih dari cukup,” ujar Zulhas.
Jika melihat data yang tersaji pada Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (4/11/2024) pukul 12.34 WIB, rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog dipatok seharga Rp12.540 per kilogram. Harganya turun tipis 0,16% atau hanya sebesar Rp20.
Adapun di Gudang Bulog Sunter Timur ini, Zulhas menyampaikan bahwa Perum Bulog telah mengamankan stok beras sebanyak 140.000 ton. Perlu diketahui, Bulog sendiri memiliki 1.508 gudang dengan kapasitas mencapai 4 juta.
“Di sini saja ada 140.000 ton [beras di Gudang Bulog Sunter]. Jadi para pedagang, pengencer, masyarakat tidak usah khawatir, stok kita cukup dan harga stabil,” tuturnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia juga memastikan bahwa hingga akhir tahun ini pemerintah tidak akan menambah kuota impor beras. Pasalnya, sepanjang 2024, pemerintah telah menetapkan akan mengimpor 3,6 juta ton beras.
Dari jumlah itu, Zulhas menjelaskan bahwa hanya tersisa 1 juta ton impor beras yang akan masuk ke Indonesia. Sementara itu, Perum Bulog baru menyelesaikan 150.000 ton dari sisa 1 juta ton. Dengan kata lain, tersisa 850.000 ton beras yang akan membanjiri pasar Tanah Air.
Dia pun menyatakan bahwa 3,6 juta ton itu akan dirampungkan pada tahun ini. “Tentu akan dikejar tahun ini selesai. Kalau sudah masuk semua stok kita akan lebih banyak. Jadi lebih siap, saya kira di bawah Pak Dirut Bulog [Wahyu Suparyono] ini stok yang terbaik,” tandasnya.