Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani Naik jadi 120,70, Dipicu Kelapa Sawit dan Bawang Merah

Nilai tukar petani Oktober 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 120,70.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasani memberikan paparan saat rilis berita resmi statistik di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasani memberikan paparan saat rilis berita resmi statistik di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap nilai tukar petani (NTP) pada Oktober 2024 naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun, pendorongnya adalah kelapa sawit hingga bawang merah.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa NTP Oktober 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 120,70.

Amalia menjelaskan bahwa kenaikan NTP ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 0,38% menjadi 145,56. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani, yakni sebesar 0,04% menjadi 120,54.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi indeks harga yang diterima petani secara nasional adalah kelapa sawit, karet, bawang merah, dan tomat,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Jumat (1/11/2024).

Sementara itu, untuk komoditas penyeimbang indeks harga bayar petani antara lain bawang merah, tomat, sigaret kretek mesin (SKM), dan daging ayam ras.

Lebih lanjut, BPS merinci peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) yang naik 1,65% menjadi 156,32 pada Oktober 2024, dari sebelumnya di level 153,79.

Amalia mengungkap bahwa kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik hingga 160%. Di sisi lain, indeks harga yang dibayar petani turun 0,05%.

Adapun, komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks harga petani pada subsektor NTPR adalah kelapa sawit, karet, dan kelapa.

Di sisi lain, BPS menyampaikan penurunan NTP tedalam terjadi pada subsektor tanaman pangan (NTPP) yang turun tipis sebesar 0,46%. Subsektor ini turun dari 111,37 pada September 2024 menjadi 110,86 pada Oktober tahun ini.

“Penurunan ini terjadi indeks harga yang diterima petani turun 0,38%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,08%,” tuturnya.

Sementara itu, komoditas yang dominan mempengaruhi indeks harga yang diterima petani pada sub sektor ini adalah gabah, jagung, dan ketela pohon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper