Tak hanya pangan, swasembada energi menjadi salah satu agenda besar yang dibidik oleh Prabowo pada masa pemerintahannya 5 tahun ke depan.
Prabowo menegaskan perlunya swasembada energi guna menghadapi kemungkinan terburuk bila terjadi krisis di tengah konflik geopolitik yang memanas. Bila tak mampu swasembada energi, Indonesia yang saat ini masih bergantung pada impor minyak dan LPG bisa kewalahan ketika sewaktu-waktu negara lain membatasi akses pasokan energinya.
“Kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek,” kata Prabowo dalam pidatonya.
Dia optimistis, Indonesia mampu mencapai swasembada energi. Pasalnya, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat dijadikan sumber-sumber energi alternatif. Contohnya, kelapa sawit dapat diolah menjadi solar atau biodiesel. Kemudian, singkong, tebu, sagu, jagung dan lainnya dapat diolah menjadi bensin atau bioetanol.
Selain berbasis tanaman, Prabowo juga juga munuturkan, Indonesia memiliki sumber energi lain, seperti air, panas bumi, dan batu bara yang sangat melimpah.
“Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” tegas Prabowo.