Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Mogok Karyawan Boeing Tak Kunjung Usai, Menaker AS Turun Tangan

Menteri Tenaga Kerja AS Julie Su akan terbang ke Seattle, markas Boeing, untuk meredakan aksi mogok kerja karyawan, di tengah ancaman PHK.
Boeing 737 MAX. Dok Boeing
Boeing 737 MAX. Dok Boeing

Bisnis.com, JAKARTA - Penjabat Menteri Tenaga Kerja AS Julie Su akan terbang ke Seattle untuk mencoba meredakan mogok kerja yang dilakukan oleh para karyawan Boeing di tengah ancaman PHK yang dilayangkan perusahaan. 

Mengutip Reuters pada Selasa (15/10/2024), intervensi langsung pertama yang dilakukan Su, telah dikonfirmasi oleh Departemen Tenaga Kerja. Hal ini terjadi beberapa hari setelah Boeing mengumumkan rencana untuk memangkas 17.000 pekerja dan membebankan biaya sebesar US$5 miliar.

“Penjabat Menteri Tenaga Kerja Su bertemu dengan kedua pihak hari ini untuk menilai situasi dan mendorong kedua pihak untuk maju dalam proses tawar-menawar,” kata seorang juru bicara dilansir dari Reuters.

Meskipun Su sebelumnya telah berbicara dengan Boeing dan serikat pekerja, ini adalah pertama kalinya dia ke Seattle dan bertemu langsung dengan kedua belah pihak, kata juru bicara tersebut.

Asosiasi Internasional Ahli Mesin dan Pekerja Dirgantara atau The International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) mengatakan bahwa negosiator utamanya Jon Holden telah memberikan informasi terbaru kepada Su mengenai pembicaraan saat ini.

IAM juga menekankan komitmen serikat pekerja terhadap kontrak yang dinegosiasikan yang menghargai keterampilan dan dedikasi anggotanya. Sementara itu, Boeing dan juru bicara Gedung Putih menolak mengomentari kunjungan Su.

Sekitar 33.000 pekerja melakukan pemogokan sejak 13 September 2024 dan menuntut kenaikan gaji sebesar 40% selama empat tahun.

Laporan Seattle Times pada Senin waktu setempat mengatakan anggota IAM tidak termasuk di antara 10% pekerja Boeing yang diberhentikan saat ini, mengutip slide dari presentasi internal perusahaan. Boeing dan IAM tidak menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.

Saham Boeing terpantau turun 1,3% ke level US$148,99 pada Senin (14/10/2024) menyusul pengumuman mengejutkan perusahaan tentang pemutusan hubungan kerja setelah jam kerja pada hari Jumat, yang juga mencakup penundaan baru pada pesawat jet 777X dan berakhirnya produksi pesawat barang sipil 767.

Boeing akan mengadakan pertemuan minggu ini untuk memaparkan rencana rinci, kata sumber industri. Perusahaan juga memperkirakan adanya pembakaran uang tunai setiap triwulan sebesar US$1,3 miliar, lebih baik dari perkiraan, namun masih dalam kuartal ketiga berturut-turut perusahaan telah menghabiskan uang tunai.

Boeing bulan depan akan mengirimkan pemberitahuan 60 hari kepada ribuan pekerja di divisi penerbangan komersialnya, yang berarti staf tersebut akan meninggalkan perusahaan pada pertengahan Januari, kata salah satu sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Pemberitahuan tahap kedua, jika diperlukan lebih banyak PHK, akan diluncurkan pada bulan Desember, kata sumber itu.

Juru bicara Society of Professional Engineering Employees in Aerospace, yang mewakili para insinyur Boeing, mengatakan perusahaannya memberi tahu serikat pekerja tersebut pada hari Senin bahwa pemberitahuan 60 hari kepada anggotanya akan dikeluarkan pada 15 November.

Boeing diperkirakan akan menahan diri untuk tidak meminta pemutusan kerja secara sukarela guna membatasi uang pesangon dan menghindari eksodus pekerja terampil, kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut akan bergantung terutama pada PHK paksa. Para pesaingnya mengambil tenaga kerja yang langka untuk mengurangi tekanan pada rantai pasokan dirgantara.

“Triknya adalah tidak kehilangan 10% orang yang ingin Anda pertahankan, yang bahkan lebih penting dari biasanya di tengah kekurangan keterampilan pasca pandemi,” kata analis Agency Partners, Nick Cunningham.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper