Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus melakukan revitalisasi pada sejumlah stasiun, termasuk Stasiun Pasar Senen, untuk meningkatkan pelayanan terhadap penumpang.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan yang lebih terhadap penumpang kelas ekonomi.
Kini, kata Didiek, fasilitas yang tersedia di Stasiun Pasar Senen hampir sama dengan Stasiun Gambir yang melayani penumpang kelas eksekutif.
"Stasiun Pasar Senen sudah bertransformasi. Ruang tunggu dulu panas sekali, sekarang sudah kami pasang AC. Dengan Gambir kami samakan fasilitas yang tersedia," ujar Didiek dalam agenda Ngobrol Santai dengan media di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Berdasarkan pengamatan Bisnis, kini Stasiun Pasar Senen telah jauh lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. Terdapat sejumlah penambahan fasilitas di stasiun peninggalan kolonial Belanda itu, seperti penambahan ruang tunggu ber-AC di hall stasiun, fasilitas eskalator menuju peron 3 dan 4, hingga layanan face recognition boarding.
Baca Juga
Ke depan, KAI juga berencana menambah kapasitas Stasiun Pasar Senen untuk mengakomodasi volume penumpang yang diperkirakan akan naik mencapai 44.747 per hari untuk kereta jarak jauh dan 11.144 penumpang komuter per hari.
Luas stasiun akan ditambah dari yang saat ini 15.900 meter persegi menjadi 20.000 meter persegi. KAI bakal membangun hall dan crossing penumpang baru untuk zona keberangkatan yang meliputi di dalamnya pembangunan skybridge, ruang tunggu, serta relokasi boarding gate.
Terdapat pula pengembangan lain yang direncanakan, seperti beautifikasi atau revitalisasi bangunan Stasiun Pasar Senen yang menjadi cagar budaya hingga penataan landscape, pedestrian, dan area parkir.
Rencananya pengembangan Stasiun Pasar Senen tersebut akan mulai konstruksi pada semester II/2025 dan diharapkan selesai pada 2027.
Tak hanya perbaikan fasilitas stasiun, Didiek menyampaikan bahwa dalam rangka memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang, Perseroan juga melakukan revitalisasi terhadap kereta kelas ekonomi.
"Kalau dulu tempat duduknya 106 seat dalam satu gerbong berhadap-hadapan dan itu banyak kritik. Kami lakukan perbaikan, KA premium kami jadikan 80 seat. Sekarang new generation kami buat 72 seat untuk kelas ekonomi," tutur Didiek.
Dirinya mengakui bahwa dari sekitar 2.000 unit kereta milik KAI, sebagian besar telah berusia di atas 30 tahun. Untuk itu, Perseroan berinvestasi untuk melakukan peremajaan armada dengan memesan 612 unit kereta dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Hampir separuhnya merupakan unit kereta kelas ekonomi.