Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Inflasi, Harga BBM Sumbang Deflasi September 2024

Harga BBM yang turun turut memberikan andil deflasi sebesar 0,04% terhadap indeks harga konsumen, yang menjadi deflasi lima bulan berturut-turut.
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga bahan bakar minyak atau harga BBM memberikan andil deflasi sebesar 0,04% (month to month/MtM) terhadap total deflasi umum 0,12% per September 2024.

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menyampaikan BBM yang menyumbang deflasi ini akibat terjadi penyesuaian harga pada September 2024. Di mana BBM yang mengalami penurunan harga adalah bahan bakar khusus non subsidi. 

"Kami mencatat komoditas bensin dan solar deflasi pada September 2024. Tingkat deflasi masing-masing 0,72% dan 0,74%," ungkapnnya dalam konferensi pers, Selasa (1/10/2024). 

Bahkan, Amalia menyoroti deflasi akibat harga BBM ini merupakan yang terdalam sejak Desember 2023. 

Realisasi ini berbeda dengan bulan sebelumnya, di mana BBM menyumbang inflasi bulanan di tengah tren deflasi. Tercatat komoditas bensin dan solar mengalami inflasi pada Agustus 2024 dengan tingkat inflasi masing-masing 0,66% dan 0,43% (MtM). 

Dalam catatan peristiwa milik BPS, Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi pada September 2024. 

Antara lain, untuk Pertamax turun Rp600—750 per liter atau sebesar 5%—6%. Untuk harga Pertamax Turbo turun Rp980—1.050 per liter atau turun 6%—7%. 

Sementara BBM jenis Dexlite mengalami penurunan harga 8%—9% atau senilai Rp1.200 hingga Rp1.350 lebih rendah untuk per liternya. Terakhir, harga Pertamine Dex yang turun Rp1.100 hingga Rp1.150 per liter juga menjadi penyumbang deflasi pada September 2024. 

Secara umum, Tingkat inflasi Indonesia September 2024 mencapai 1,84 % secara tahunan (year on year/YoY). Namun, terjadi deflasi 0,12% secara bulanan (MtM) yang menyebabkan Indonesia mengalami deflasi lima bulan beruntun.

Adapun kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau, dengan deflasi sebesar 0,59% dan memberikan andil deflasi 0,17%. 

Sementara itu, terdapat komoditas dengan andil inflasi antara lain komponen ikan segar dan kopi bubuk, dengan andil masing-masing 0,02%. Komponen penyumbang inflasi lainnya adalah biaya kuliah akademi perguruan tinggi, juga sigaret kretek mesin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper