Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan ceritanya saat pertama kali menjajal melakukan pendaratan penerbaangan di Bandara Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Selasa (24/9/2024).
Jokowi menegaskan, sebelum mantap melakukan pendaratan di Bandara IKN itu, dirinya sempat berkali-kali memastikan tingkat keamanannya kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
“Kemarin sudah kita melakukan pendaratan yang pertama setelah beberapa kali dicoba. Kemarin saya tanyakan ke Menteri Perhubungan benar aman? Aman benar? Betul aman? Oke saya landing di Nusantara Airport,” jelas Jokowi saat melakukan groundbreaking investasi di IKN, Rabu (25/9/2024).
Jokowi menejelaskan, meski konstruksi Bandara belum rampung sepenuhnya proses pendaratan perdana di IKN itu dipastikan berjalan dengan sangat lancar mulus.
Dirinya memproyeksi, konstruksi runway Bandara IKN sepanjang 3.000 meter serta pembangunan terminal Bandara IKN akan rampung sepenuhnya pada akhir Desember 2024. Dengan demikian, diharapkan bakal mengundang keramaian di IKN.
“Begitu turun, ya runway-nya mulus. Semuanya lancar, tapi selesainya masih nanti akhir Desember akan selesai semua baik terminalnya dan runway-nya betul-betul sudah berada di panjang 3.000 meter. Sehingga, pesawat berbadan lebar bisa turun di Ibu Kota Nusantara dan kita harapkan semakin banyak traffic,” tegasnya.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, Bandara IKN akan menjadi bandara komersial. Awalnya, Bandara IKN disebut hanya akan melayani tamu-tamu kenegaraan. Akan tetapi, saat ini pemerintah tengah membahas rencana pembukaan pelayanan Bandara IKN untuk masyarakat umum, tidak hanya untuk VIP atau VVIP.
Adapun, rencana ini dibahas mengingat potensi utilisasi bandara yang akan lebih maksimal jika dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Berkenaan dengan hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan operasional umum Bandara IKN itu nantinya masih menunggu Peraturan Presiden dan kesiapan terminal.
Budi Karya menyebutkan operasional bandara IKN untuk umum tinggal menunggu regulasi. Meski demikian terdapat pertimbangan lain seperti infrastruktur terminal yang saat ini hanya terminal khusus.
“Begitu Perpres jalan, itu bisa langsung untuk umum. Tapi apakah terminalnya mencukupi? Saat ini baru terminal khusus, kalau lebih dari 15 penerbangan sehari kita harus membangun,” kata Budi di komplek DPR Senayan, Jumat (20/9/2024).